PIDIE JAYA – Bagi pencinta wisata petualangan dan keindahan alam, destinasi Sungai Lhok Sandeng di Gampong Lhok Sandeng, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya (Pijay), patut masuk dalam daftar kunjungan. Keindahan alam yang masih asri, dengan air sungai yang jernih, menawarkan pengalaman berwisata yang menyegarkan dan menantang, terutama bagi yang menyukai aktivitas arung jeram.
Meski akses jalan menuju lokasi ini masih terbatas, dengan beberapa bagian jalan yang belum sepenuhnya mulus, Sungai Lhok Sandeng tetap ramai dikunjungi, terutama pada hari-hari libur. Sungai ini dikenal dengan aliran yang deras, sangat cocok untuk kegiatan arung jeram, serta menawarkan pemandangan alam yang memukau sepanjang perjalanan.
Irwansyah, salah seorang pengunjung asal Pidie Jaya, menyatakan bahwa wisata arung jeram di Gampong Lhok Sandeng sangat menarik dan berpotensi besar untuk dikembangkan. Namun, ia menyarankan agar fasilitas pendukung seperti sampan atau perahu yang memadai harus segera diperhatikan untuk mendukung kelancaran operasional wisata arung jeram.
“Potensi wisata ini sangat besar, apalagi Sungai Lhok Sandeng memiliki keindahan alam dan air pegunungan yang jernih. Ini bisa menjadi ikon wisata di desa, terutama jika dikelola dengan baik, sesuai dengan standar keselamatan, dan menawarkan harga yang terjangkau,” kata Irwansyah, pada Selasa (24/9/2024).
Menurutnya, pengembangan Sungai Lhok Sandeng bisa menjadi salah satu destinasi wisata unggulan yang berpotensi mendukung kemajuan ekonomi daerah, terutama melalui sektor pariwisata. Konsep wisata berbasis alam dan syariah juga dapat dijadikan daya tarik untuk menarik wisatawan.
“Sungai ini sangat cocok dijadikan objek wisata berbasis syariah, mengingat desa Lhok Sandeng memiliki panorama pegunungan yang asri dan luas. Potensi ini sangat baik untuk dikembangkan lebih lanjut,” tambah Irwansyah.
Tak hanya Lhok Sandeng, sungai yang bermuara ke Kuala Meureudu ini juga melintasi Gampong Blang Awe. Saat ini, pihak pemerintah Gampong Blang Awe juga telah mengembangkan bagian sungai yang melintasi desa mereka sebagai objek wisata, dengan akses jalan yang sudah beraspal dan mudah dilalui.
Irwansyah menambahkan bahwa pengembangan Sungai Lhok Pineung yang berada di jalur yang sama juga menjadi contoh yang baik. Dahulu lokasi ini digunakan sebagai irigasi, namun sekarang dimanfaatkan sebagai objek wisata yang terus berkembang. Masyarakat setempat sangat mendukung keberadaan objek wisata ini, yang kini ramai dikunjungi terutama pada hari libur.
“Alhamdulillah, masyarakat sangat mendukung hadirnya objek wisata di sini. Pengunjungnya sudah mulai ramai pada hari libur, dan sungai ini sangat layak untuk dijadikan lokasi arung jeram dengan panjang trek sekitar lima kilometer,” kata Irwansyah.
Namun, meskipun potensi wisata tersebut besar, fasilitas yang ada masih minim. Irwansyah berharap ada dukungan lebih dari pemerintah untuk pengembangan sarana dan prasarana pendukung, seperti perahu arung jeram yang lebih memadai serta fasilitas keselamatan yang memadai.
“Untuk mengembangkan objek wisata, kerjasama dengan masyarakat sangat penting. Jika wisata ini tumbuh dari masyarakat dan didukung penuh oleh pemerintah, saya yakin ini bisa berkembang pesat. Wisata Blang Awe sudah mendapatkan pengakuan sebagai objek wisata islami dari Bupati Pidie Jaya, dan tentu saja pemerintah siap mendukung pengembangannya,” ujar Irwansyah.
Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, wisata arung jeram di Pidie Jaya berpotensi menjadi salah satu destinasi wisata alam yang terkenal dan menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
