ACEH BESAR – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Indonesia Venezuela (Poliven) mengadakan Forum Group Discussion (FGD) bertema “Generasi Muda dan Wawasan Kebangsaan: Menyiapkan Pemimpin Masa Depan” di Aula Gedung Serbaguna Poliven, Selasa (24/12/2024).
Diskusi ini membahas pentingnya wawasan kebangsaan dan bela negara bagi generasi muda untuk mempersiapkan mereka sebagai pemimpin masa depan. Acara tersebut menghadirkan tiga pemateri dengan latar belakang beragam, yakni A. Hamid Zein, S.H., M.Hum., Muhammad Aulia, S.Pd.I., dan Zarwatun Nian, S.E.
Ketua Yayasan Poliven, Abu Yus, yang membuka acara, menekankan relevansi topik yang diangkat.
“Pendiri bangsa melahirkan Pancasila sebagai ideologi negara dengan makna yang mendalam. Nilai-nilainya sangat relevan dan tidak lekang oleh zaman,” ujar Abu Yus.
Ia juga menyoroti peran mahasiswa, khususnya mahasiswa Poliven, dalam menjaga ideologi bangsa. “Pemahaman wawasan kebangsaan sangat penting ditanamkan. Anak muda seperti kalianlah yang akan menjaga dan merawat bangsa ini ke depannya,” tambahnya.
Ketua Panitia, Alif Maulana, menyampaikan bahwa FGD ini dilatarbelakangi oleh keresahan terhadap maraknya isu di media sosial yang berpotensi memecah belah masyarakat.
“Kegiatan ini bertujuan mendorong mahasiswa untuk lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi di media sosial,” jelas Alif. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pemateri dan seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan acara tersebut.
Dalam sesi diskusi, Muhammad Aulia, sebagai pemateri pertama, menekankan pentingnya wawasan kebangsaan sebagai pondasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Dulu, saya pernah terpapar paham radikalisme hingga menjadi pelaku dan terpidana. Namun, perjalanan hidup saya mengajarkan bahwa wawasan kebangsaan adalah kunci untuk keluar dari pemikiran sempit,” ujar Aulia.
Pemateri kedua, Zarwatun Nian, menyoroti keterkaitan antara wawasan kebangsaan dan politik. Menurut Ketua DPD Partai Demokrat Aceh Besar itu, “Melalui politik, kita dapat ikut serta menentukan arah kebijakan negara. Jangan anggap politik sebagai sesuatu yang menakutkan,” tegasnya.
Sementara itu, Hamid Zein, pemateri ketiga, mengapresiasi kegiatan FGD ini karena mempertemukan berbagai pandangan keilmuan dalam memahami bela negara.
“Sebagai negara demokrasi, kita patut bersyukur bahwa rakyat memiliki peran menentukan arah baik atau buruknya negara ini. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” jelas Hamid. Ia menambahkan bahwa diskusi semacam ini perlu digelar secara masif untuk menumbuhkan kesadaran wawasan kebangsaan di kalangan mahasiswa dan masyarakat.
FGD ini dihadiri 110 peserta, termasuk perwakilan dari BEM UBBG, BEM UNADA, dan BEM UII. Peserta terlihat antusias mengikuti diskusi yang berlangsung interaktif dan penuh wawasan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa semakin sadar akan pentingnya wawasan kebangsaan dan peran mereka dalam menjaga persatuan serta mempersiapkan diri menjadi pemimpin masa depan.