BANDA ACEH – Prof. Dr. Ridwan Nurdin, seorang Guru Besar di UIN Ar-Raniry Banda Aceh, telah memberikan kuliah umum yang sangat penting di Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Nahdlatul Ulama Aceh. Kuliah umum ini merupakan kolaborasi antara STISNU Aceh dan Komisi Penyiaran Indonesia Pusat dan Aceh (KPIA) di kampus Jantong Hate Ulama.
Fokus dari kuliah umum ini adalah literasi media, dengan tema ”LITERASI MEDIA” Urgensi Partisipasi Mahasiswa dan Santri untuk Pengawasan Isi Siaran dalam Perspektif Syari’ah.
Tujuan dari kuliah umum ini sangat relevan, yaitu mendorong mahasiswa untuk aktif dalam pengawasan terhadap isi siaran yang sehat bagi generasi Aceh. Prof. Dr. Ridwan Nurdin dan pemateri lainnya, seperti Amin Shabana dari KPI Pusat, sangat menekankan pentingnya menerapkan nilai-nilai syariah dalam komunikasi, baik dalam konteks publik maupun individu.
Selain itu, Prof. Ridwan juga menekankan bahwa mahasiswa harus menjadi konsumen media yang lebih kritis. Meskipun media telah berkembang pesat, penting untuk tetap peduli dan kritis terhadap berita dan siaran yang mungkin tidak sesuai dengan etika dan moral.
“Media pada saat ini sudah cukup mapan dalam menanyangkan siaran dan berita, namun begitu kita harus tetap peduli dan kritis jika ada pemberitaan yang tidak sesuai etika, dan moral” tegasnya.
Kuliah umum ini dibuka oleh Ketua STISNU Aceh, yang diwakili oleh Ketua III Dr. Emi Yasir, Lc., MA, dan dihadiri oleh ratusan mahasiswa STISNU Aceh. Ini adalah langkah yang baik menuju peningkatan literasi media dan pengawasan yang lebih baik terhadap konten yang disiarkan, yang akan memberikan manfaat besar bagi generasi Aceh.
