ACEH TAMIANG — Ketua Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Kabupaten Aceh Tamiang, Murtala menuding pihak aparat penegak hukum (APH) lamban dalam menjalankan fungsinya. Terutama tindaklanjut atas laporan adanya intimidasi terkait dengan persoalan dukungan.
“Akibatnya, aksi intimidasi yang menjurus kearah terorpun kian meluas kebeberapa tempat,” tegas Murtala, Selasa (16/11/2024) kepada Acehportal di Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang.
Murtala juga menilai, kondisi keamanan di Kabupaten Aceh Tamiang sudah mengalami krisis teror yang dibarengi intimidasi terhadap masyarakat menjelang Pemilukada 2024.
“Berbagai teror yang dibarengi intimidasi kepada masyarakat sudah merajalela dilakukan oleh kelompok pemilik kepentingan politik menjelang pilkada ini,” ungkap Murtala.
Disebutkannya, kalau rakyat yang dijadikan sasaran teror dan intimidasi dengan tujuan untuk keberhasilan kepentingan politik mereka memenangkan pasangan calonnya, lebih baik tidak usah diadakan pilkada.
“Kalau seperti itu mereka lakukan karena takut kalah, seharusnya mereka sampaikan saja kepada penyelenggara pilkada supaya jangan ada pilkada, minta supaya pasangan calon yang mereka usung langsung ditunjuk sebagai pemenang dalam kontestasi pilkada,” sarannya.
Masih seputar ungkapan pilkada dan teror serta intimidasi kepada masyarakat, Murtala mengatakan bahwa event pesta demokrasi Pilkada damai di Kabupaten Aceh Tamiang sudah kehilangan arah karena sengaja dicoreng oleh kelompok tertentu.
“Ini kan pesta demokrasi, yang namanya pesta itu kan merupakan momen yang menyenangkan. Lalu kalau pesta demokrasi diisi dengan teror dan intimidasi, ini membuat masyarakat tidak nyaman, tidak tentram dan hidupnya diliputi oleh rasa ketakutan serta kecemasan atas keselamatan hidupnya,” tegasnya.