BANDA ACEH – Stunting merupakan kondisi yang menyebabkan masalah pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) yang diakibatkan kekurangan gizi kronis dalam waktu yang lama. Sehingga, ukuran tubuh anak lebih pendek dari rata-rata anak normal seusianya dan fungsi otak tidak bekerja optimal, sehingga anak memiliki keterlambatan dalam berpikir.
Stunting dapat dicegah dengan berbagai cara, salah satunya dengan memenuhi asupan protein hewani dalam pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) untuk anak usia 6 bulan ke atas. Protein hewani mengandung zat gizi lengkap seperti asam amino, mineral dan vitamin yang penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pemerintah Aceh terus berupaya menurunkan stunting dengan berbagai upaya. Satu diantaranya sosialisasi gemar makan protein hewani.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Munawar, Sp. OG (K), melalui Kepala Bidang kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, dr. Sulasmi, MHSM kepada hariandaerah.com, Kamis (14/12/2023).
Lebih lanjut, Sulasmi mengatakan, mengonsumsi protein hewani tingkat tinggi berbasis pangan lokal menjadi solusi untuk mengurangi stunting dengan mengonsumsi berupa telur, ayam, daging dan ikan.
“Anak-anak yang diberi protein hewani tinggi maka cakupan perkembangannya juga semakin baik,” kata Sulasmi.
Pada kesempatan tersebut, Sulasmi menyampaikan, daging ayam sumber protein hewani berkualitas tinggi, karena mengandung asam amino essensial yang lengkap dan asam lemak tidak jenuh.
“Tak hanya daging ayam, telur, ikan dan daging ini merupakan protein hewani yang penting untuk tumbuh kembang anak,” jelasnya.
Apalagi pemerintah telah mengalokasikan dana untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal untuk balita dan ibu hamil.
Pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi balita dan Bumil sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.
“Prinsipnya bagi anak makanan tambahan itu bisa diberikan pagi dan siang, atau siang dan malam, jadi sehari ada dua kali makanan tambahan dengan tidak mengganti makanan wajib,” ujarnya.
Kata Sulasmi, makanan protein hewani ini dapat disesuaikan dengan umur anak. Sehingga nafsu makan anak jadi lebih bertambah.
“Misalnya ibu-ibu dapat mengolah nugget tetapi berbahan ikan dan daging, baiknya anak setiap hari dapat mengonsumsi satu telur rebus maupun telur goreng,” tuturnya.
Sulasmi berharap lewat sosialisasi ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat Aceh tentang manfaat protein hewani dalam mencegah stunting.
Berikut kandungan gizi dan anjuran mengkonsumsi daging ayam dalam mencegah stunting:
Kandungan Gizi Daging Ayam
Menurut Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan tahun 2010, dalam 100 gram daging ayam terkandung protein sebesar 18,20 gram, lemak sebesar 25 gram, dan energi sebesar 404 kkal. Pada bagian dada ayam mengandung 35.2 gram protein per 100 gram, bagian paha ayam mengandung protein 31 gram protein per 100 gram, bagian sayap mengandung 34 gram protein per 100 gram. Bukan hanya itu, tulang yang biasanya melekat pada daging ayam dapat dijadikan kaldu yang kaya akan zat besi dan kolagen.
Daging ayam sumber protein hewani yang berkualitas tinggi, karena mengandung asam amino essensial yang lengkap dan asam lemak tidak jenuh. Asam amino esensial memiliki peran penting dalam berbagai fungsi jaringan tubuh, mulai dari pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan fungsi lainnya.
Anjuran Konsumsi Daging Ayam
Mengikuti anjuran Kementrian Kesehatan, isi piringku untuk ibu hamil dan menyusui, jumlah protein hewani yang harus dikonsumsi adalah 4 porsi per hari untuk trimester 1,2, dan 3 dengan taksiran bahan pangan 1 potong daging ayam adalah 50 gram.
Anjuran isi piringku bayi usia 6 hingga 8 bulan bisa dibuatkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dengan ditambahkan 1 potong daging ayam sebanyak 30 gram, bayi usia 9-11 bulan ditambahkan 1 potong daging ayam sebanyak 40 gram, bayi usia 12-23 bulan ditambahkan 1 potong daging ayam sebanyak 50 gram.
“Perlu diingat, pemberian MPASI harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan usia bayi. GenBest dapat mulai dari makanan bertekstur lunak, seperti bubur susu dan bubur saring. Saat usianya sudah lebih besar, berikan bubur lembek, seperti bubur biasa atau nasi tim. Salah satunya dengan menambahkan satu potong daging ayam pada menu makan,” pungkasnya.