Iklan Diskopukm Aceh
Iklan Diskopukm Aceh

Pasar Gadingrejo Pringsewu Semrawut dan Bau Menyengat, Warga Desak Pemerintah Bertindak Tegas

Pasar Gadingrejo Pringsewu Semrawut dan Bau Menyengat, Warga Desak Pemerintah Bertindak Tegas IMG 20250503 WA0047
Tumpukan sampah di Pasar Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, terlihat semrawut dan meluber hingga ke saluran air. Kondisi ini menimbulkan bau menyengat dan mencemari lingkungan sekitar, memperlihatkan minimnya pengelolaan kebersihan dari pihak terkait. Warga berharap pemerintah segera turun tangan melakukan penataan serius. (Davit/Hariandaerah.com)

PRINGSEWU – Kondisi Pasar Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, memantik keluhan dari masyarakat. Sampah yang berserakan di berbagai sudut pasar, bau menyengat dari saluran drainase yang kotor, serta limbah pedagang yang dibuang sembarangan, menjadi potret buram pusat aktivitas ekonomi rakyat ini, Sabtu (3/5/25).

Kondisi ini bukan sekadar gangguan estetika, melainkan sudah masuk kategori darurat lingkungan.

Drainase yang tidak berfungsi dengan baik dipenuhi lumpur, limbah cair, serta sisa kotoran organik yang menggenang dan mengeluarkan bau busuk setiap saat.

Sampah-sampah rumah tangga dan limbah dagang tampak dibiarkan menumpuk tanpa penanganan berarti.

Antoni, salah seorang warga setempat, mengaku geram dengan situasi yang kian memburuk.

“Setiap hari saya lewat sini. Baunya luar biasa menusuk, apalagi saat cuaca panas. Sampah di mana-mana, seolah-olah pasar ini tidak dikelola. Apa tidak ada petugas dari dinas yang melihat kondisi seperti ini?” ujarnya.

Menurutnya, kondisi ini sudah berlangsung lama tanpa solusi konkret. Ia pun mempertanyakan peran Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perdagangan Kabupaten Pringsewu, yang dianggap tidak sigap merespons situasi.

“Ini bukan masalah baru. Tapi kenapa dibiarkan? Apakah menunggu masyarakat jatuh sakit dulu baru bertindak?” tambah Antoni.

Warga mendesak agar Pemerintah Kabupaten Pringsewu melalui dinas-dinas terkait segera melakukan penataan dan penertiban di Pasar Gadingrejo.

Mulai dari pembersihan drainase, pengangkutan sampah rutin, hingga penegakan aturan pembuangan limbah bagi pedagang.

Pasar yang semestinya menjadi pusat ekonomi dan interaksi sosial kini berubah menjadi titik rawan pencemaran lingkungan.

Ketidakpedulian pengelola dan lambannya respons instansi terkait bisa menjadi bumerang bagi kesehatan dan kesejahteraan warga sekitar

“Pemerintah harus turun langsung. Bukan hanya sidak formalitas, tapi bekerja nyata. Pasar ini milik rakyat, jangan biarkan jadi sumber penyakit,” pungkas Antoni.

( Davit )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *