PRINGSEWU — Gelaran Pringsewu Cultural Festival Kapolres Cup II 2025 yang diselenggarakan oleh Polres Pringsewu bersama Pemerintah Kabupaten Pringsewu resmi ditutup pada Jumat (17/10/2025) malam. Kegiatan yang berlangsung sejak 15 Oktober ini menampilkan beragam lomba seni dan budaya dari enam kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.
Pada malam penutupan, dewan juri mengumumkan para pemenang dari sejumlah kategori lomba. Dalam ajang kuda kepang dan reog Ponorogo, Singo Manggolo Mudo asal Sidomukti, Lampung Timur, berhasil meraih juara umum. Kelompok ini unggul dari 43 peserta lain dan berhak membawa pulang piala bergilir Kapolres Pringsewu.
Untuk kategori Banyumasan, juara pertama diraih Budoyo Lestari dari Pringsewu Timur, disusul Krido Budoyo asal Gadingrejo di posisi kedua, dan Putro UGM dari Pandan Surat, Sukoharjo, di posisi ketiga. Pada kategori Pegon, Sanggar Seni Merah Putih dari Tulung Agung, Gadingrejo, menempati posisi pertama. Diikuti Budoyo Sakti asal Tejosari, Kota Metro, di peringkat kedua, dan Puro Legowo Mudo dari Pagelaran sebagai juara ketiga.
Sementara untuk kategori Reog Ponorogo, Singo Manggolo Mudo dari Sidomukti, Lampung Timur, menempati posisi pertama, disusul Karya Budaya dari Srikato, Adiluwih, dan Krido Budoyo Mudo asal Sukoharjo III Barat. Seluruh pemenang menerima piala, piagam, serta uang pembinaan dari panitia penyelenggara.
Pada lomba karnaval budaya, kategori etnis dimenangkan oleh SMAN 1 Pringsewu, diikuti Ogoh-Ogoh Pekon Mataram di posisi kedua, dan Barongsai PSMTI Kabupaten Pringsewu di posisi ketiga. Untuk kategori pekon atau kecamatan, Pekon Podosari (Pringsewu) keluar sebagai juara pertama, Pekon Pasir Ukir (Pagelaran) di posisi kedua, serta Dusun 2 Pekon Podomoro (Pringsewu) di posisi ketiga.
Kategori pelajar menempatkan Sanggar Muli Mustika SMAN 1 Pagelaran sebagai juara pertama, diikuti SMK YPT Pringsewu dan UPT SD Negeri serta swasta se-Kecamatan Pringsewu. Sementara itu, untuk kategori kendaraan hias, Pekon Pasir Ukir berhasil menjadi juara pertama, disusul Pekon Ambarawa Barat dan Pekon Pujiharjo di posisi kedua dan ketiga.
Pada kategori praktisi seni, Reog Karya Budaya dari Adiluwih meraih juara pertama. Di posisi kedua ada Banteng Suro dari Pekon Sidoharjo, dan Reog Krido Budoyo Mudo dari Pekon Sukoharjo III Barat sebagai juara ketiga. Secara keseluruhan, festival ini diikuti lebih dari 57 kelompok seni yang melibatkan ribuan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari suku, etnis, pelajar, komunitas seni, hingga instansi pemerintahan.
Penghargaan kepada para pemenang diserahkan langsung oleh Kapolres Pringsewu AKBP M. Yunnus Saputra pada malam puncak yang digelar di halaman Mapolres Pringsewu. Dalam sambutannya, AKBP Yunnus menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta dan masyarakat yang telah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
“Pringsewu Cultural Festival ini bukan sekadar ajang hiburan, tetapi sarana memperkuat persatuan dalam keberagaman. Melalui budaya, kita belajar saling menghargai dan membangun kebersamaan,” ujarnya. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin pemerintah daerah sebagai bagian dari strategi Cultural Policing atau pendekatan keamanan berbasis budaya.
Malam penutupan berlangsung meriah dengan penampilan tari kreasi polisi cilik, sendratari kolosal, serta pagelaran wayang kulit oleh dalang Ki Sujiwo Tejo yang mengangkat tema “Persatuan dalam Keberagaman.”
Festival budaya yang digelar setiap tahun ini diharapkan dapat terus menjadi ruang pelestarian nilai-nilai budaya daerah sekaligus memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal di Kabupaten Pringsewu dan sekitarnya. ( Heru/vit)









