SIMEULUE – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Simeulue mengggelar rapat kerja dengan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat. Rapat tersebut bertujuan untuk membahas sejumlah persoalan yang terjadi di rumah sakit tersebut. Rabu (26/02/2025).
Sejumlah persolan di RSUD Simeulue yang menjadi perhatian publik di antaranya mulai dari krisis obat, pelayanan BPJS kesehatan hingga penggunaan anggaran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Namun, dalam rapat kerja yang digelar di ruang rapat pimpinan DPRK Simeulue sejak Senin (24/02/2025) tersebut terungkap fakta, bahwa selama tiga bulan sejak tanggal 18 Oktober 2024 hingga 18 Januari 2025 menjabat sebagai Plt. Dirut RSUD Simeulue, Andrianto telah mengklaim dana BPJS Kesehatan sebanyak Rp 13 miliar.
Yang lebih mengejutkan, anggaran sebanyak itu tidak digunakan sepenuhnya memaksimalkan peningkatan pelayanan kesehatan, justru digunakan untuk pengadaan barang yang tidak sesuai standar dan prioritas kebutuhan rumah sakit.
Informasi yang dihimpun media ini, sejumlah anggaran yang diklaim oleh mantan Plt. Dirut tersebut digunakan untuk operasional RSUD sebanyak 50 persen atau sekitar Rp 6,5 miliar, sedangkan anggaran untuk pengadaan stok obat di RSUD hanya dianggarkan sekitar Rp 1,9 miliar selama tiga bulan menjabat.
Sementara, berdasarkan laporan keuangan RSUD Simeulue bahwa, kebutuhan biaya untuk pengadaan obat-obatan rata-rata mencapai sekitar Rp 1,5 miliar per bulannya.
Parahnya lagi, selama menjabat sebagai Plt Dirut RSUD Simeulue, Andrianto tidak melakukan penyetoran hutang kepada pihak distributor obat, bahkan melakukan pemesanan obat di luar distributor yang telah ditunjuk sebelumnya.
Dikutip dari salah satu media online, bahwa Dirut RSUD, dr. Effie Masyitha menyebutkan selama tiga bulan dirinya cuti dan Dirut saat itu dijabat oleh Plt, hutang obat yang ada sebelumnya tidak dilunasi, tapi hanya membayar harga obat selama masa jabatannya (Plt).
“Sementara anggaran yang seharusnya digunakan untuk melunasi tunggakan obat malah dialokasikan ke kegiatan pengadaan lain,” kata dr. Effie.
Minta Audit Khusus
Anggota Komisi I, DPRK Simeulue, Zainudin, SE menyebutkan, berdasarkan hasil rapat kerja yang telah dilaksanakan, bahwa dana klaim BPJS Kesehatan sekitar Rp 13 miliar tersebut, selain digunakan untuk operasional dan pembelian stok obat di RSUD, juga digunakan untuk pengadaan alat kesehatan (Alkes) dan seragam seluruh staf dan dokter.
“Itu berdasarkan data yang ditunjukkan kepada kami, tapi tidak bisa kita katakan itu sudah benar dan sesuai, karena yang berhak membenarkan adalah dari hasil audit oleh yang berwenang,” ujar Bang Jejen sapaan akrab Zainudin.
Oleh sebab itu, lanjut Jejen, pihak DPRK Simeulue menyurati Inspektorat dan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) untuk melakukan audit khusus terhadap sejumlah anggaran dikelola oleh RSUD.
“Semua anggaran yang dikelola oleh RSUD Simeulue, termasuk anggaran BLUD dan dana klaim BPJS Kesehatan untuk dilakukan audit khusus Rumah Sakit,” ujarnya.
Selain itu, pihak DPRK meminta kepada Pemerintah Daerah untuk menghubungi dan meyakinkan penyedia obat atau Pedagang Besar Farmasi (PBF) agar dapat mengirimkan obat-obatan ke RSUD Simeulue.
“Meyakinkan mereka (PBF) bahwa kita sanggup bayar, karena ada dana BPJS yang belum kita klaim sejak Desember 2024 hingga Februari 2025,” sebut Zainudin.
Ia juga berharap kepada Pemerintah Daerah, agar ke depan dapat mengalokasikan sejumlah anggaran untuk membantu RSUD Simeulue, sehingga, kata Zainudin, kejadian kekurangan obat-obatan tidak terjadi lagi.
“Setelah kita minta pihak Inspektorat atau BPK RI untuk audit khusus rumah sakit, kita lihat hasilnya, apakah betul pendapatan RSUD tidak mencukupi biaya pengeluaran, jika betul, maka kita bersama eksekutif menganggarkan untuk membantu RSUD,” imbuhnya.
Menurut Zainudin, bahwa kejadian kekurangan obat di RSUD itu kerap terjadi setiap tahunnya, selain itu juga pelayanan kesehatan lainnya juga menjadi keluhan masyarakat.
“Pelayanan masyarakat ini kan komplek, bukan hanya obat, tenaga medis dan fungsi alat kesehatan juga penting diperhatikan,” pungkasnya.