Iklan Diskopukm Aceh
Iklan Diskopukm Aceh

Belum Bayar Tunggakan Sekolah, SMK Yadika Pagelaran Pringsewu Usir Puluhan Siswa Saat Hendak Mengikuti Ujian

Belum Bayar Tunggakan Sekolah, SMK Yadika Pagelaran Pringsewu Usir Puluhan Siswa Saat Hendak Mengikuti Ujian IMG 20240307 WA0175
Gedung SMK Yadika Pagelaran Pringsewu Lampung. (Davit/Hariandaerah.com)

PRINGSEWU – Puluhan siswa Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) Yayasan Abdi Karya (Yadika) di Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu tidak bisa mengikuti ujian. Pun harus menanggung malu di depan teman sebaya di kelas lantaran diusir oleh guru karena belum membayar uang tunggakan sekolah.

Oleh dewan guru, mereka tidak dapat mengikuti ujian sekolah sebelum melunasi uang tunggakan berupa uang daftar ulang hingga uang SPP.

Mereka menyayangkan sikap pihak sekolah tidak memberi tolerir, mirisnya, mereka tidak menerima pemberitahuan terlebih dahulu sebelum pihak sekolah mengambil kebijakan.

” Saya merasa keberatan dengan kebijakan pihak sekolah yang terkesan tidak ada toleransi Karena ketidakmampuannya pada hari itu sehingga tidak mampu melunasi pada hari itu juga sehingga saya dan yang lainnya diusir tidak boleh ikut ulangan, “Ungkap salah seorang siswa yang minta dirahasiakan namanya, Kamis (7/3/24).

Mengenai itu, sejumlah wali murid mengaku sedih melihat anak mereka tidak lagi bersekolah.

Wali murid mengaku belum dapat membayar tunggakan sekolah dikarenakan belum mempunyai uang.

Kesulitan ekonomi yang mereka hadapi selama ini, jangankan untuk membayar sekolah, untuk makan sehari-hari mereka susah, dikarenakan tidak mempunyai pekerjaan tetap lalu kemudian berpenghasilan pas-pas-pasan.

Mereka berharap agar pihak sekolah dapat memberi kebijakan supaya anak mereka dapat kembali bersekolah.

“Pengusiran itu membuat anak saya tidak mau lagi bersekolah karena malu, ” ucap salah seorang wali murid yang tidak mau ditulis namanya.

” Saya berhadap pihak sekolah agar sekiranya mempertimbangkan kembali di dalam mengambil kebijakan atau ketegasan yang semacam itu agar sekiranya memperhitungkan spikologis anak didiknya dan agar sekiranya permasalahan ini jadi perhatian khusus untuk instansi pemerintahan terkait, “sambungnya.

Sementara itu pihak sekolah SMK Yadika saat dikonfirmasi mengakui atas kebijakan yang diberikan kepada para siswa yang menunggak pembayaran sekolah untuk tidak dapat mengikuti ujian sekolah.

Melalui Raymunus selaku tata usaha sekolah, mereka meminta kepada orang tua siswa datang ke sekolah untuk bernegosiasi perihal tunggakan para siswasiswa yang belum dibayar.

” Kami dari pihak sekolah bisa melakukan kebijakan atau langkah-langkah selanjutnya demi kelancaran di dalam melaksanakan tugas mengajar di sekolah sini, “kata Raymunus. (Davit)

Respon (1)

  1. Ini dilema dunia pendidikan di Indonesia, disatu sisi pihak sekolah (swasta tentunya) membutuhkan dana utk menggaji guru dan dari pihak anak didik membutuhkan pendidikan namun belum bisa membayar uang sekolah Krn pekerjaan org tua yg tak tetap. Mustinya pemerintah turun tangan mengenai hal ini. Daripada dana BOS utk makan siang mending utk hal yg semacam ini. Inti dari masalah ini adalah kurangnya lapangan pekerjaan sehingga para org tua sulit membayar uang sekolah. Kami hanya butuh pekerjaan bukan BLT, dgn pekerjaan kami bisa mendapatkan lebih dari BLT.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *