Iklan Diskopukm Aceh
Iklan Diskopukm Aceh

Dampak Kecanduan Gadget pada Pelajar, Pengaruhi terhadap Prestasi dan Perilaku Sosial

Dampak Kecanduan Gadget pada Pelajar, Pengaruhi terhadap Prestasi dan Perilaku Sosial WhatsApp Image 2024 11 09 at 08.22.02
Dampak Kecanduan Bermain Gadget pada Pelajar dan Kehidupan Sehari-hari. (Foto: Ilustrasi).

ACEH TAMIANG – Gadget, terutama handphone, telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain sebagai alat komunikasi, handphone kini digunakan untuk mencari informasi, belajar, hingga hiburan. Bagi pelajar, gadget sering dimanfaatkan untuk mengerjakan tugas sekolah atau mengakses materi pembelajaran dari berbagai platform online. Namun, penggunaan gadget yang berlebihan, khususnya untuk bermain game, dapat membawa dampak negatif yang signifikan terhadap prestasi belajar dan sikap mereka.

Kecanduan gadget di kalangan pelajar semakin menjadi masalah serius. Banyak anak muda yang merasa kesulitan melepaskan diri dari kecanduan game atau media sosial, sehingga mereka menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar daripada menjalani aktivitas yang lebih produktif. Kondisi ini berdampak langsung pada kualitas belajar dan konsentrasi mereka di sekolah.

Pelajar yang kecanduan bermain game atau menghabiskan waktu berlebihan di media sosial sering kehilangan fokus pada studi mereka. Waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar, mengerjakan tugas, atau membaca materi pelajaran malah tergantikan oleh aktivitas yang tidak berhubungan dengan pendidikan. Akibatnya, nilai akademis dan prestasi mereka bisa menurun.

“Banyak anak yang lebih tertarik bermain game atau mengecek media sosial daripada belajar. Hal ini jelas mengurangi waktu mereka untuk belajar dengan maksimal, yang pada akhirnya berpengaruh pada hasil belajar mereka di sekolah,” ujar seorang pendidik di Aceh Tamiang.

BACA JUGA:  Erlangga Komitmen Terus Berkontribusi dalam Transformasi Pendidikan Digital di Aceh

Selain prestasi akademik, kebiasaan berlebihan dalam menggunakan gadget juga memengaruhi sikap dan perilaku sosial pelajar. Anak-anak yang terlalu sering bermain game atau berselancar di media sosial cenderung menjadi lebih malas beraktivitas fisik atau sosial. Mereka menjadi kurang tertarik mengikuti kegiatan positif seperti belajar, mengaji, atau berkumpul dengan teman-teman dan keluarga.

Seorang ibu rumah tangga di Aceh Tamiang, Ani mengungkapkan pengalaman pribadinya tentang dampak kecanduan gadget pada anak remajanya.

“Saya sudah membatasi penggunaan handphone kepada anak saya, tetapi karena dia sudah beranjak remaja, kadang susah untuk diatur. Bahkan kecanduan bermain game membuat anak saya lupa makan, belajar, dan tidur siang setelah pulang sekolah,” kata Ani, Sabtu (9/11/2024).

Ani juga menjelaskan dampak kecanduan gadget terhadap sikap anaknya.

“Ketika disuruh mengaji, anak saya lebih memilih untuk pergi entah kemana daripada mengikuti kegiatan pengajian. Hal ini menjadi masalah besar, karena pengajian seharusnya menjadi momen penting untuk mengisi waktu dengan hal-hal positif,” ujarnya dengan khawatir.

Kecanduan gadget juga berdampak pada kesehatan fisik dan mental pelajar. Kegiatan bermain game berjam-jam dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti gangguan penglihatan, sakit kepala, dan gangguan tidur. Anak-anak yang terus-menerus bermain game atau menggunakan gadget sering kali melupakan waktu makan dan tidur yang cukup. Ini dapat mengganggu perkembangan tubuh mereka, serta meningkatkan risiko gangguan mental, seperti stres, kecemasan, atau depresi.

BACA JUGA:  Pasca Mediasi, Dewan Komisaris PT ATAKANA Minta Cabut Status Quo

Untuk mengatasi masalah kecanduan gadget, peran orang tua dan pendidik sangat penting. Orang tua perlu bekerja sama dengan guru untuk membatasi penggunaan gadget yang berlebihan, serta menggantikan waktu luang anak dengan kegiatan yang lebih bermanfaat dan positif, seperti olahraga, membaca buku, atau berkumpul dengan keluarga.

Penting juga untuk mengedukasi anak-anak mengenai bahaya kecanduan gadget dan pentingnya keseimbangan antara dunia digital dan dunia nyata. Menetapkan waktu penggunaan gadget yang terbatas dan memantau aktivitas anak dapat membantu mencegah kecanduan.

“Sebagai orang tua, saya mencoba memberi contoh yang baik dengan tidak terlalu bergantung pada gadget. Saya juga menerapkan waktu tertentu untuk menggunakan gadget, agar anak saya bisa belajar menyeimbangkan kehidupan digital dan dunia nyata,” ujar Ani, yang kini lebih aktif memantau penggunaan gadget anaknya.

Kecanduan gadget di kalangan pelajar adalah masalah yang semakin kompleks dan memerlukan perhatian serius. Dampaknya tidak hanya terbatas pada prestasi akademik, tetapi juga kesehatan fisik dan mental, serta perubahan sikap dan perilaku sosial mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk bekerja sama dalam memberikan pembatasan yang bijak dan mendidik anak-anak untuk menggunakan teknologi dengan cara yang sehat dan produktif. Dengan pengawasan yang tepat, diharapkan para pelajar dapat memanfaatkan gadget secara positif tanpa mengorbankan keseimbangan hidup mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *