Iklan Diskopukm Aceh
Iklan Diskopukm Aceh
Daerah  

Getek Penyebrangan Jemput Anak Sekolah Hanyut di Sungai Simpang Jernih

Getek Penyebrangan Jemput Anak Sekolah Hanyut di Sungai Simpang Jernih IMG 20241211 202548
Getek milik Mislan yang hanyut di sungai Simpang Jernih Kabupaten Aceh Timur akibat putus tali seling penghubung dua Desa. (Foto:hariandaerah.com/Sukma).

ACEH TIMUR – Alat penyebrangan Rakit Bambu atau Getek yang akan menjemput anak Sekolah dikabarkan hanyut di Sungai Simpang Jernih Kabupaten Aceh Timur, Rabu (11/12/2024).

Getek milik Mislan (55), warga Desa Pante Kera, Kecamatan Simpang Jernih ini hanyut akibat tali seling putus ketika hendak menuju Desa Batu Sumbang dari Desa Pante Kera.

Kapolsek Simpang Jernih, Ipda Maswelliadi S.H kepada awak media mengatakan, bahwa kejadian hanyutnya getek milik warga setempat terjadi pada Hari Rabu pagi, 11 Desember 2024.

BACA JUGA:  Tiga Bocah Terseret Arus, 1 Diantaranya Belum Ditemukan

“Getek itu digunakan warga, terutama para pelajar serta masyarakat sekitar untuk menyeberang Sungai dari Desa Pante Kera menuju Desa Batu Sumbang dan sebaliknya,” ucapnya.

Getek Penyebrangan Jemput Anak Sekolah Hanyut di Sungai Simpang Jernih IMG 20241211 202458

Ipda Maswelliadi menjelaskan, saat kejadian putusnya tali seling untuk penyebrangan getek, arus sungai sedang deras akibat hujan, tapi tidak banjir.

“Kejadian ini bermula ketika Mislan akan menjemput anak sekolah dari Desa Pante Kera. Namun saat di tengah sungai, tali seling yang menjadi penopang beban sekaligus pengaman putus,” sebutnya.

Kapolsek Simpang Jernih menambahkan, akibat dari putus tali seling itu, getek terbawa arus dan sempat hilang kendali.

BACA JUGA:  Ungkap Pencurian Elektronik, Polres Langsa Tangkap Pengedar Sabu

Kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun 1 unit sepeda motor milik Mislan jatuh ke sungai dan terbawa arus sejauh lebih kurang 200 meter.

Selanjutnya dikatakan bahwa pada saat kejadian ada warga yang melihat dan langsung memberikan bantuan untuk evakuasi Mislan dan sepeda motornya.

“Dampak dari putusnya tali seling tersebut, saat ini penyeberangan dari dua Desa dan sebaliknya hanya bisa dilalui dengan menggunakan boat kayu,” ungkap Maswelliadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *