BANDA ACEH – Kasus tewasnya Imam Masykur (25) warga Aceh di Jakarta, akibat penganiayaan dan pemerasan oleh oknum TNI dari Paspampres terus berlanjut dan janga kaitkan kematiannya dengan obat-obatan tramadol.
Hal tersebut disampaikan dalam konferensi pers oleh Ibunda Imam Masykur, Fauziah yang didampingi pengacara tim Hotman Paris 911 dari Aceh, terdiri dari Ridwan Hadi, SH, MH, Putra Safriza, SH, M Teguh Pribadi, SH, Yusi Muharnina, SH, dan Staf Ahli Haji Uma, Muhammad Daud.
Konferensi pers tersebut yang digelar warkop Sekretaris Bersama (Sekber) Banda Aceh, Sabtu (16/9/2024).
Salah seorang dari Tim Hotman Paris 911 Aceh, Putra Safriza, SH mengapresiasi penegakan hukum terhadap Imam masykur oleh Pomdam Jaya agar menyelesaikan kasus tersebut dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan.
Bahkan sebelumnya kata Putra, Panglima TNI Yudo Margono menyampaikan agar pelaku di hukum mati atau seumur hidup.
“Kita apresiasi tranparansi penegakan hukum Pomdam Jaya, dan Danpospom dengan memberi kesempatan kepada Ibunda imam Masykur bertemu langsung dengan tersangka,” kata Putra.
Menurutnya, proses penyelidikan terhadap kasus Imam masykur masih berjalan dengan sangat baik.
“Kita apresiasi Pomdam Jaya, serta komitmen Panglima TNI, KSAD Dudung Abdurahman, Haji Uma dengan mengawal agar kasus ini berjalan adil,” sebutnya.
Tim Hotman 911 juga memberikan apresiasi penegakan hukum oleh Pomdam Jaya serta TNI yang berkomitmen kasus ini selesai dengan baik dan menerapkan Pasal 340 Pembunuhan Berencana Juntho 338 Juntho 351.
Sementara itu, Fauziah meminta agar kasus tewasnya Imam Masykur tidak dikaitkan- kaitkan dengan perkara mafia tramadol.
“Jangan dikaitkan-kaitkan dengan tramadol, saat ini kami fokus dengan pembunuhan,” kata Ibunda Imam Masykur, Fauziah kepada awak media pada saat konferensi Pers itu.
Tak hanya itu, Fauziah mengaku sangat sedih jika kematian anaknya dikaitkan-kaitkan dengan perkara obat-obatan tramadol. Bahkan, ia juga meminta wartawan agar tidak mengkait-kaitkan dengan itu.
“Kami keluarga sangat sedih mendengar itu, karena dia (Imam Masykur) sudah tidak ada,” pungkasnya.