SIMEULUE – Sejumlah orang tua murid di Kabupaten Simeulue mengeluhkan terganggunya aktivitas transportasi anak-anak mereka untuk kegiatan sekolah akibat tidak beroperasinya bus sekolah dalam beberapa waktu terakhir. Menanggapi hal ini, Ketua DPC Organda Simeulue, Ricky Manaf, angkat bicara dan mempertanyakan kendala yang menghambat operasional bus tersebut.
Menurut Ricky, pihaknya telah melakukan konfirmasi langsung ke Dinas Perhubungan (Dishub) Simeulue. Dari hasil penelusuran itu diketahui bahwa Dishub Simeulue telah melakukan setoran dana atau deposit sekitar Rp 75 juta ke pihak SPBU Padanta Daro sejak bulan Mei 2025 lalu. Dana tersebut diperuntukkan sebagai persediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk mendukung operasional bus sekolah.

Namun, hingga saat ini, pihak manajemen SPBU disebut-sebut belum juga menyalurkan BBM tersebut kepada armada bus sekolah. Hal inilah yang menurut Ricky menjadi penyebab utama terganggunya layanan transportasi bagi pelajar.
“Sehingga kegiatan operasional bus sekolah jadi terkendala. Itu menurut keterangan dari pihak Dishub Simeulue,” ungkap Ricky Manaf kepada media, Jumat (26/7/2025).
Ricky berharap persoalan ini segera diselesaikan agar hak transportasi pelajar tidak terus-menerus terabaikan. Ia juga meminta agar pihak-pihak terkait duduk bersama untuk mencari solusi terbaik demi kelancaran pendidikan anak-anak di Simeulue.
Sejak berita ini ditayangkan, pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Simeulue dan SPBU Padanta Daro sebagai penyedia BBM belum memberikan tanggapan terkait persoalan tersebut. (Q)















