Iklan Diskopukm Aceh
Iklan Diskopukm Aceh

Respons Cepat TNI: Pangdam IM Pimpin Penanganan Longsor di Dua Wilayah Aceh

Respons Cepat TNI: Pangdam IM Pimpin Penanganan Longsor di Dua Wilayah Aceh WhatsApp Image 2025 01 12 at 12.49.54 11zon
Prajurit Kodam IM Bergerak Cepat Tangani Longsor di Aceh Timur dan Aceh Tengah. (Foto: Kolase hariandaerah.com//H/Pendam IM).

BANDA ACEH – Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr. (Han), memerintahkan jajaran Korem 011/Lilawangsa untuk segera menangani bencana tanah longsor yang melanda dua wilayah Aceh, yakni Desa Bunin, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, pada Kamis (9/1/2025), serta Desa Delung Sekinel dan Desa Kute Reje, Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah, pada Sabtu (11/1/2025).

Bencana ini terjadi akibat hujan deras yang terus mengguyur wilayah Aceh, mengakibatkan akses jalan utama tertutup material longsor berupa tanah, batu, dan pohon tumbang. Selain memutus jalur lalu lintas, kondisi ini juga menghambat aktivitas warga dan berpotensi mengancam keselamatan masyarakat di sekitar lokasi.

Di Desa Bunin, longsor dengan material tanah setinggi delapan meter menutup jalan utama desa. Personel Babinsa Koramil 01/Peunaron langsung bergerak ke lokasi untuk menyisir area terdampak, memastikan tidak ada korban jiwa, serta berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur dan PT. Medan Smart Jaya untuk mendatangkan alat berat guna mempercepat proses evakuasi.

BACA JUGA:  Pj Bupati: Harus Berkolaborasi Membangun Parawisata Di Aceh Jaya

Dandim 0104/Aceh Timur, Letkol Inf Tri Purwanto, S.I.P., melalui Danramil 01/Peunaron, Kapten Inf Meswanto, mengapresiasi respon cepat personel di lapangan.

“Kami telah menginstruksikan Babinsa untuk bekerja sama dengan masyarakat dan instansi terkait. Prioritas utama kami adalah memastikan keselamatan warga dan membuka kembali akses jalan secepat mungkin,” ujar Kapten Meswanto.

Meskipun alat berat telah dikerahkan, proses pembersihan masih terkendala oleh cuaca yang tidak mendukung. Hujan rintik yang terus mengguyur menyebabkan tanah longsor menjadi lebih licin, sehingga warga hanya bisa memanfaatkan jalan darurat untuk kendaraan roda dua. Upaya pembersihan material longsor terus dilakukan secara intensif hingga jalur kembali normal.

Sementara itu, di Desa Delung Sekinel dan Desa Kute Reje, longsor juga menutup jalan utama dengan material tanah bercampur pepohonan tumbang. Babinsa Koramil 05/Linge, Serda Tri Jatmiko, bersama masyarakat setempat melaksanakan gotong royong untuk membersihkan material longsor.

“Curah hujan yang sangat tinggi menjadi penyebab utama longsor yang menutup sebagian besar badan jalan. Jalur ini merupakan akses satu-satunya menuju kedua desa tersebut,” ungkap Serda Tri Jatmiko.

BACA JUGA:  25 Anggota DPRK Lhokseumawe Periode 2024-2029 Resmi Dilantik

Kendala utama yang dihadapi adalah lumpur tebal dan pepohonan tumbang yang menghambat proses pembersihan.

“Kami akan terus melanjutkan gotong royong hingga dua hari ke depan untuk memastikan jalan bisa kembali dilalui dengan aman,” tambahnya.

Bencana longsor ini menjadi pengingat pentingnya sinergi antara TNI, pemerintah, dan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Pangdam IM, Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, menegaskan bahwa kehadiran TNI di tengah masyarakat tidak hanya dalam konteks militer, tetapi juga dalam membantu mengatasi persoalan sosial dan bencana.

“Prajurit Kodam IM harus selalu militan di masa perang dan bermanfaat di masa damai,” tegas Pangdam IM.

Pernyataan ini selaras dengan motto Pangdam, “Sebaik-baik manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi orang banyak.”

Kodam Iskandar Muda berkomitmen untuk terus memberikan solusi nyata bagi masyarakat, termasuk dalam menghadapi tantangan bencana alam. Kehadiran prajurit di lokasi bencana diharapkan dapat mempercepat pemulihan dan memberikan rasa aman bagi warga terdampak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *