JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) yang juga menjabat sebagai Ketua Bappilu PPP, Sandiaga Salahuddin Uno, telah mengemukakan rencana ambisiusnya untuk menghadirkan konsep ekonomi hijau kepada bakal calon presiden, Ganjar Pranowo.
Sandiaga meyakini bahwa pendekatan ini akan memberikan peluang bisnis yang signifikan bagi masyarakat.
“Saya melihat bahwa ekonomi jadi topik utama, bahwa Pak Ganjar Pranowo dan Koalisi PDIP dan PPP harus fokus memberikan solusi ekonomi kepada masyarakat, kami menawarkan ekonomi Hijau,” katanya di Hetero Space, Solo, dilansir detikJateng, Jumat (15/9/2023), seperti dikutip dari detik.com.
Sandiaga menjelaskan bahwa konsep ekonomi hijau yang dia maksud adalah ekonomi berkelanjutan yang mengandalkan sumber energi baru dan terbarukan. Dia berharap bahwa melalui ekonomi berkelanjutan ini, akan terbuka peluang bisnis yang lebih besar dan lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat.
“Ekonomi yang berkelanjutan, ekonomi yang berwawasan global tapi berkearifan lokal, ekonomi yang menggunakan energi baru dan terbarukan,” tuturnya.
“Kita ingin ekonomi yang berkeadilan memberikan peluang usaha, sehingga kerja mudah, harga pangan murah dan sekarang bagaimana biaya hidup ini terjangkau, itu yang menjadi fokus kita,” ucapnya.
Selain itu, Sandiaga juga memberikan tanggapan terhadap pertemuan antara Ganjar dan Menko Polhukam Mahfud Md yang terjadi beberapa waktu lalu. Dalam pandangan Sandi, Mahfud adalah salah satu tokoh terbaik dalam negeri ini. Selain Mahfud, nama Ridwan Kamil juga disebut-sebut sebagai calon wakil presiden yang mungkin mendampingi Ganjar Pranowo.
“(Sosok Mahfud Md) Putra terbaik bangsa. Putra-putra terbaik bangsa harus berkolaborasi, kita harus pastikan menentukan kontribusi,” tuturnya.
Sandiaga dengan tegas menegaskan bahwa PPP tidak akan menciptakan poros politik baru dalam Pilpres 2024, bahkan jika calon wakil presiden yang diusung tidak berasal dari PPP.
Ia juga mengungkapkan komitmen mereka terhadap solidaritas dengan PDIP sangat kuat, sehingga PPP tidak akan terlibat dalam upaya pembentukan poros politik baru. Mereka telah menegaskan hal ini selama tiga hingga empat minggu terakhir. Meskipun demikian, bahkan jika calon wakil presiden tidak berasal dari PPP, komitmen tersebut tetap tidak berubah.