Iklan Diskopukm Aceh
Iklan Diskopukm Aceh
Polri  

Wakapolda Aceh Hadiri Puncak Peringatan Bulan PRB 2024 

Wakapolda Aceh Hadiri Puncak Peringatan Bulan PRB 2024  WhatsApp Image 2024 10 10 at 21.58.07
Wakapolda Aceh, Brigjen Misbahul Munauwar Saat menghadiri Puncak Peringatan Bulan PRB 2024 yang diselenggarakan di Gedung Balai Meuseuraya Aceh. (Foto: Humas Polda Aceh).

BANDA ACEH — Wakapolda Aceh, Brigjen Misbahul Munauwar menghadiri acara puncak peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) tahun 2024 yang diselenggarakan di Gedung Balai Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, pada Kamis (10/10/2024).

Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Joko Krisdiyanto menyatakan bahwa peringatan Bulan PRB merupakan agenda tahunan yang diinisiasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan berfungsi sebagai momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengurangan risiko bencana.

Joko menjelaskan bahwa pengurangan risiko bencana menjadi fokus utama dalam upaya mitigasi bencana di Indonesia. Ini sejalan dengan komitmen global yang tertuang dalam Kerangka Kerja Sendai—sebuah kesepakatan internasional yang bertujuan untuk mengurangi, mencegah, dan menanggapi risiko bencana secara global pada periode 2015-2030.

BACA JUGA:  44 Korban Kecelakaan di Krueng Raya Berhasil Dievakuasi Tim Gabungan Pemkab Aceh Besar

“Puncak acara peringatan Bulan PRB 2024 di BMA Banda Aceh diharapkan menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan untuk berbagi informasi, pengalaman, dan inovasi dalam upaya pengurangan risiko bencana,” kata Joko dalam rilisnya.

BACA JUGA:  Tanggap Inflasi Aceh, Pemkab Nagan Raya Buka Pasar Murah

Tahun ini, peringatan Bulan PRB mengusung tema “Peningkatan Kapasitas Masyarakat Pesisir terhadap Gempa Bumi dan Tsunami: Na Ingat Seulamat.” Sementara itu, peringatan Bulan PRB tahun 2025 akan diselenggarakan di Provinsi Jawa Timur.

Joko berharap acara ini menjadi ajang berbagi informasi tentang keberhasilan, capaian, dan tantangan dalam upaya pengurangan risiko bencana di Indonesia, serta dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi antarinstansi dalam pengurangan risiko bencana, khususnya di Aceh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *