Iklan Diskopukm Aceh
Iklan Diskopukm Aceh

Wamendagri dan Walikota Kunjungi BSI Aceh, Dukung Program Banda Aceh Kota Parfum Indonesia

Wamendagri dan Walikota Kunjungi BSI Aceh, Dukung Program Banda Aceh Kota Parfum Indonesia WhatsApp Image 2025 05 24 at 16.14.41
Wamendagri dan Walikota Banda Aceh Kunjungi Landmark BSI Aceh dalam Rangka Semiloka "Road to Launching Banda Aceh Kota Parfum Indonesia”. (Foto: Humas BSI Aceh)

BANDA ACEH — Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, bersama Walikota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal, melakukan kunjungan ke Landmark Bank Syariah Indonesia (BSI) Aceh pada Kamis (23/5/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Seminar dan Lokakarya (Semiloka) Road to Launching Banda Aceh Kota Parfum Indonesia.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Utama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Dessy Ruhati, serta Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Dr. Ir. Marwan, IPU.

Kehadiran rombongan disambut hangat oleh Regional CEO BSI Aceh, Wachjono, bersama sejumlah pejabat BSI lainnya. Landmark BSI Aceh dipilih sebagai lokasi kunjungan karena gedungnya yang representatif serta peran strategisnya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi syariah dan kreativitas lokal di Aceh.

Semiloka ini bertujuan memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan komunitas kreatif dalam mempersiapkan peluncuran resmi Banda Aceh sebagai Kota Parfum Indonesia. Inisiatif ini digagas oleh Pemerintah Kota Banda Aceh bersama Universitas Syiah Kuala sebagai bentuk inovasi ekonomi kreatif yang memanfaatkan kekayaan alam Aceh, terutama tanaman atsiri seperti nilam, yang menjadi bahan baku utama industri parfum dunia.

Regional CEO BSI Aceh, Wachjono, menyampaikan bahwa BSI berkomitmen mendukung pengembangan ekonomi kreatif melalui berbagai inisiatif strategis, seperti pendampingan usaha, pembiayaan mikro, dan pelatihan digitalisasi bagi UMKM.

“Kami percaya sinergi antara BSI, kementerian, Pemko Banda Aceh, USK, dan para pelaku lokal akan mempercepat kemajuan industri kreatif di Aceh. Kami sangat mendukung program Banda Aceh Kota Parfum Indonesia,” ujarnya.

Walikota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal, dalam sambutannya menyatakan bahwa inisiatif Kota Parfum merupakan wujud semangat masyarakat Banda Aceh dalam mengolah kekayaan lokal menjadi kekuatan ekonomi yang berkelanjutan.

“Kita ingin menggabungkan warisan aroma seperti nilam, serai wangi, cengkeh, kopi, dan kayu manis dengan teknologi, seni, serta kewirausahaan untuk melahirkan produk unggulan yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” kata Illiza.

Pengembangan ekonomi kreatif sebagai salah satu sektor unggulan nasional membuka peluang besar untuk inovasi berbasis potensi lokal. Industri parfum berbasis sumber daya alam lokal, terutama tanaman atsiri yang tumbuh subur di Aceh, dinilai memiliki prospek cerah.

Potensi ini dapat dioptimalkan melalui kolaborasi lintas sektor antara pemerintah kota, perguruan tinggi, komunitas kreatif, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lainnya. Kolaborasi antara Pemko Banda Aceh dan USK diharapkan memperkuat riset, inovasi, dan hilirisasi produk atsiri, serta membangun ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *