HARIANDAERAH.COM – Setiap tanggal 9 Februari, Indonesia memperingati Hari Pers Nasional (HPN) yang juga bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Peringatan ini menjadi momentum penting bagi seluruh insan pers dalam memperkuat peran mereka dalam memberikan informasi yang akurat, mendidik, serta mengawasi jalannya demokrasi di tanah air.
Sejarah Hari Pers Nasional (HPN)
Mengutip Museum Pendidikan Nasional, cikal bakal pers di Indonesia bermula pada 7 Agustus 1744 dengan terbitnya surat kabar pertama, Bataviasche Nouvelles en Politique Raisonnementen. Ini menjadi tonggak awal perkembangan dunia jurnalistik di Nusantara.
Pada tahun 1907, surat kabar Medan Prijaji menyusul terbit di Bandung. Di era penjajahan Jepang (1942), pers tetap bertahan melalui berbagai surat kabar seperti Jawa Shinbun, Celebes Shinbun, Sumatra Shinbun, Ceram Shinbun, dan Borneo Shinbun.
Puncaknya, pada 9 Februari 1946, berdirilah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Surakarta. Sejak saat itu, tanggal 9 Februari kemudian ditetapkan sebagai Hari Pers Nasional (HPN) berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1985 yang diteken Presiden Soeharto pada 23 Januari 1985 di Jakarta. Sejak saat itu, peringatan HPN menjadi agenda tahunan yang memperkuat komitmen insan pers dalam mendukung kemajuan bangsa.
Tema Hari Pers Nasional (HPN) 2025
Pada peringatan HPN 2025, PWI telah mengusung tema “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa”. Tema ini mencerminkan peran krusial pers dalam mendukung sektor ketahanan pangan yang menjadi fondasi penting bagi kemandirian nasional.
Selain tema utama, terdapat pula slogan tambahan yang berbunyi “Kalsel Gerbang Logistik Kalimantan”. Ini menegaskan peran Kalimantan Selatan sebagai pusat logistik di Pulau Kalimantan, sejalan dengan upaya penguatan ekonomi dan infrastruktur di wilayah tersebut.
Makna Logo Hari Pers Nasional (HPN) 2025
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, logo HPN 2025 menampilkan ikon khas Kalimantan Selatan, yakni bekantan (Nasalis larvatus). Pemilihan bekantan bukan tanpa alasan, mengingat satwa ini merupakan simbol identitas daerah serta ikon konservasi yang mencerminkan keberlanjutan ekosistem.
Dalam logo tersebut, bekantan mengenakan pakaian adat Banjar, yakni laung, ikat kepala khas Banjar, serta busana beludru bermotif Galung Pancar Matahari. Motif ini melambangkan keteguhan, kebaikan, dan keberuntungan bagi insan pers. Perpaduan elemen dalam logo ini menunjukkan bahwa pers Indonesia harus tetap teguh dalam menyebarkan informasi yang benar, mencerdaskan bangsa, serta mendukung kemajuan daerah dan nasional.
Peringatan HPN sebagai Momen Refleksi bagi Insan Pers
Peringatan HPN 2025 bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi juga momen refleksi bagi insan pers untuk terus meningkatkan profesionalisme dan integritas dalam menjalankan tugas jurnalistik. Di tengah era digital yang penuh tantangan, pers diharapkan tetap menjadi pilar utama dalam menjaga keberimbangan informasi dan memperkuat demokrasi.
Sebagai tuan rumah HPN 2025, Kalimantan Selatan diharapkan mampu menjadi inspirasi dalam pembangunan sektor ketahanan pangan dan logistik. Dengan kolaborasi antara pers, pemerintah, serta berbagai pihak terkait, HPN 2025 diharapkan dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan bangsa. (Herlin)
yn3lby