SIMEULEU – Istilah Stunting kini mulai pamiliar dikenal kalangan masayarakat terutama ibu hamil dan ibu yang memiliki balita, Stunting menunjukkan kekurangan gizi kronis yang terjadi selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak hanya tubuh pendek, stunting memiliki banyak dampak buruk untuk anak.
Status gizi buruk pada ibu hamil dan bayi merupakan faktor utama yang menyebabkan anak balita mengalami stunting. Berikut adalah peneyebab gizi buruk pada ibu hamil dan bayi yang masih sering ditemui seperti: pengetahuan ibu yang kurang memadai, infeksi berulang kali, sanitasi yang buruk, serta terbatasnya layanan kesehatan.
Tidak dapat dipungkiri jika terjadi stunting pada anak (balita) akan memberikan damfak seperti : kecerdasan anak di bawah rata – rata sehingga prestasinya belanajarnya tidak maksimal, sistem imun tubuh anak tidak baik sehingga anak mudah sakit, anak akan lebih tinggi beresiko menderita penyakit diabetes, penyakit jantung, stroke dan kanker.
Maka dalam rangka percepatan penurunan angka stunting pada anak, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Kuala Makmur menggerakan Program Gerakan Masyarakat Rajin ke Posyandu (Gemas Rindu). Program tersebut bertujuan agar masyarakat terutama ibu hamil dan yang memiliki balita sadar akan pentingnya kesehatan baik itu pemberian imunisasi maupun yang lainnya.
Hal tersebut disampaikan, Kepala Puskesmas (Kapus) Kuala Makmur, Marnita, SST, MKM, kepada media hariandaerah.com, Senin (18/12/2023).
Lebih lanjut, Marnita mengatakan, program Inovasi Gemas Rindu itu mulai digagas pada akhir tahun 2022 lalu sampai dengan sekarang.
“Program ini bertujuan guna memastikan pencegahan stunting di wilayah UPTD Puskesemas Kuala Makmur akan kesadaran masyarakat pentingnya posyandu,” kata Marnita.
“Dalam program Gemas Rindu ini, terdiri dari beberapa dukungan kegiatan yakni: Imunisasi, KIA, Promkes, Gizi dan Kesling,” tambahnya.
Jadi, kata Marnita, salah satu cara untuk menjalakan program ini adalah dengan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) agar dapat monitoring kesehatan dan perkembangan balita. Maka dengan adanya program inovasi Gemas Rindu ini hadir di tengah masyarakat maka sangatlah besar. Meskipun identik dengan bayi dan balita, kegiatan Gemas Rindu juga diperuntukkan bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur.
Dengan inovasi program Gemas Rindu ini yang tersebar di berbagai wilayah di desa-desa menjadi garda terdepan dalam pencegahan stunting. Hal ini terbukti juga dengan adanya penurunan balita dengan kasus stunting di berbagai wilayah.
“Program Gemas Rindu ini menjadi pelayanan kesehatan terdepan karena bisa menjangkau masyarakat secara langsung. Selain itu, dengan program yang ada di Gemas Rindu para ibu-ibu bisa diberdayakan untuk selalu memperhatikan kesehatan anak dan keluarganya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Marnita mengatakan, bahwa salah satu keunggulan dari program-program yang ada di Posyandu adalah pemantauan rutin dari perkembangan balita, mulai dari usia 0 hingga 24 bulan yang terus dipantau dengan kartu sehat secara gratis. Dengan adanya kartu sehat, balita bisa dimonitor secara rutin oleh kader, petugas gizi dan bidan di Posyandu dapat membantu mendeteksi bila ada kecurigaan ke arah stunting pada anak.
“Posyandu dapat mencegah anak terkena berbagai faktor risiko stunting melalui program-program yang diselenggarakan. Beberapa program posyandu sebagai upaya pencegahan stunting adalah POPM (Pemberian Obat Pencegahan Masal) cacingan, penanggulangan diare, sanitasi dasar serta peningkatan gizi,” ujar Marnita.
Dalam kesempatan itu, Manita berharap dengan adanya program Gemas Rindu ini, dapat meningkatkan kwalitas kesehatan ibu dan anak dan dapat menghilangkan perepsi buruk di masyarakat terhadap imunisasi di posyandu.
“Alhamdulillah ini merupakan inovasi yg sangat baik mudah-mudahan dengan kegiatan ini menjadi perubahan peningkatan target capaian dan partisipasi masyarakat tentang pentingnya posyandudan dapat menghilangkan perepsi buruk di masyarakat terhadap imunisasi di posyandu. Agar masyarakat termotivasi untuk datang rutin keposyandu setiap bulan Karena di posyandu masyarakat bisa mendapatkan informasi kesehatannya,” harapnya.
Hal senada juga disampaikan, koordinator imunisasi, UPTD Puskesmas Kuala Makmur, Anisa Rahayu, AMd. Kep, bahwa program inovasi Gemas Rindu ini sangat membantu dalam pencegahan stunting diwilayah puskesmas Kuala Makmur.
“Alhamdulilah dengan adanya program inovasi Gemas Rindu ini dapat membantu petugas dilapang akan kesadaran masyarakat khususnya ibu hamil dan balita,” kata Anisa.
Lebih lanjut, Anisa menyampaikan bahwa program inovasi Gemas Rindu ini terdiri dari dukungan kegiatan Imunisasi, KIA, Promkes, Gizi dan Kesling.
Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian vaksin untuk melindungi tubuh atau membuat tubuh kebal terhadap penyakit tertentu. Vaksin terbuat dari kuman yang sudah melalui proses pelemahan atau bahkan dimatikan. Imunisasi dapat memberikan sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat sehingga merangsang terbentuknya zat antibodi.
Pemberian vaksin akan melindungi tubuh anak terhadap infeksi sejumlah penyakit menular di masa mendatang. Tidak hanya menghindarkan anak dari serangan penyakit serius, vaksinasi anak juga bisa melindungi masyarakat yang lebih luas. Hal itu karena imunisasi membantu meminimalkan terjadinya penyebaran penyakit.
KIA
Buku KIA berisikan informasi kesehatan bagi ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, ibu menyusui, bayi, anak sampai usia 6 tahun, keluarga berencana serta rujukan dan berisikan catatan perkembangan kesehatan ibu dan anak.
Promkes
Promosi Kesehatan merupakan bagian dari program pemerintah yang ada di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan khususnya Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Terdapat petugas promosi kesehatan yang ditempatkan di setiap puskesmas sebagai lembaga pelayanan kesehatan yang berinteraksi langsung dengan tingkatan masyarakat.
Petugas promosi kesehatan dapat menjadi elemen penting dari kampanye gerakan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan karena petugas promosi kesehatan merupakan sosok yang berinteraksi langsung di tingkatan masyarakat serta mengetahui kondisi di lapangan sebagai bagian dari institusi puskesmas.
Gizi
Gizi adalah zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh. Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh yaitu jenis kelamin, umur dan status kesehatan. Pola makan yang tidak bergizi seimbang beresiko menyebabkan kekurangan gizi seperti anemia dan berat badan kurang, dapat pula terjadi gizi berlebih (obesitas) yang dapat beresiko terjadinya penyakit degeneratif seperti hipertensi, penyakit jantung koroner dan diabetes melitus.
Kesling
Kesehatan Lingkungan di Puskesmas merupakan kegiatan atau serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial guna mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan.