LHOKSEUMAWE – Lembaga Aliansi Indonesia, melalui Badan Penelitian Aset Negara yang diwakili oleh Agussalim Anzib, mendesak aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus pelemparan granat ke rumah Bustami Hamzah, salah satu calon Gubernur Aceh yang akan bertarung dalam Pilkada 2024.
“Insiden ini tidak hanya mengguncang masyarakat, tetapi juga memicu kecaman keras dari berbagai kalangan, yang melihatnya sebagai ancaman serius terhadap proses demokrasi dan keamanan di Aceh,” kata Agussalim, Senin (2/9/2024).
Agussalim Anzib mengecam keras aksi teror tersebut, menyebutnya sebagai tindakan pengecut yang mencerminkan perilaku biadab dan tidak beradab.
“Serangan ini bukan hanya ditujukan kepada Bustami Hamzah sebagai calon gubernur, tetapi juga merupakan ancaman nyata terhadap rasa aman seluruh masyarakat Aceh. Kami mendesak pihak berwenang untuk bergerak cepat, menangkap pelaku, dan mengusut tuntas siapa pun yang terlibat dalam aksi pengecut ini,” tegas Agussalim.
Kasus penggeranatan ini telah menyita perhatian publik luas, bukan hanya karena status Bustami Hamzah sebagai tokoh penting yang maju dalam Pilkada, tetapi juga karena potensi dampaknya terhadap stabilitas keamanan dan kelancaran proses demokrasi di Aceh.
Masyarakat berharap pihak berwenang dapat mengungkap kasus ini secara transparan dan memastikan para pelaku dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Penegakan hukum yang tegas diharapkan dapat memulihkan rasa aman dan kepercayaan masyarakat.
Dengan Pilkada 2024 yang semakin dekat, ketegangan politik di Aceh memerlukan penanganan yang bijaksana dan cepat dari aparat keamanan. Pihak kepolisian diharapkan dapat bertindak profesional, mengedepankan integritas dalam menangani kasus ini, sehingga suasana tetap kondusif dan proses demokrasi dapat berjalan dengan lancar.
Agussalim menegaskan, “Penegakan hukum yang adil dan tegas adalah kunci dalam menjaga stabilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi yang sedang berlangsung.”
Selain itu, Lembaga Aliansi Indonesia mengingatkan bahwa insiden ini harus menjadi peringatan bagi semua pihak untuk menjaga integritas dan keamanan selama masa kampanye dan pemilihan.
“Jangan sampai peristiwa seperti ini merusak nilai-nilai demokrasi yang telah kita bangun bersama. Kita harus bersatu melawan segala bentuk intimidasi dan teror yang mengancam keamanan dan kedamaian di Aceh,” tambah Agussalim.
Dengan semakin dekatnya pelaksanaan Pilkada, semua pihak diimbau untuk menjaga suasana yang kondusif dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, sehingga Aceh dapat menjalankan proses pemilihan dengan damai, adil, dan aman.