TEGAL – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal terus memperkuat komitmennya dalam mendukung perkembangan technopreneurship sebagai bagian dari strategi besar menuju Kabupaten Tegal sebagai Smart City.
Komitmen ini disampaikan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Tegal, Nurhayati, dalam Kuliah Umum Program Studi Informatika di Universitas Bhamada Slawi, Acara tersebut dibuka oleh Rektor Universitas Bhamada Slawi, Maufur, Selasa (3/9/2024).
Dalam sambutannya, Nurhayati menekankan pentingnya technopreneurship dalam membangun ekosistem bisnis berbasis teknologi.
“Seorang technopreneur tidak hanya harus memiliki keahlian wirausaha, tetapi juga pengetahuan mendalam tentang teknologi. Oleh karena itu, peran kampus sangat penting dalam mendorong riset dan penguasaan teknologi bagi mahasiswa, yang nantinya dapat menciptakan technopreneur muda,” jelasnya.
Nurhayati juga memaparkan sejumlah program unggulan Dinas Kominfo Kabupaten Tegal yang mendukung technopreneurship, termasuk pengadaan Wi-Fi publik, inkubasi bisnis berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bekerja sama dengan Universitas Sebelas Maret (UNS), serta berbagai inisiatif literasi digital.
Dinas Kominfo Kabupaten Tegal juga aktif dalam memberikan pelatihan digital melalui program INCAKAP (Internet Cerdas Kreatif dan Produktif), yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Selain itu, mereka membuka rekrutmen relawan TIK dan menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan untuk UMKM melalui kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Lebih lanjut, Nurhayati menyampaikan bahwa Kabupaten Tegal saat ini tengah mengimplementasikan Gerakan Menuju Smart City, sesuai dengan Peraturan Bupati Tegal Nomor 20 Tahun 2024 tentang Masterplan Smart City 2024-2033. Program ini diarahkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi informasi secara efektif dan efisien.
“Mewujudkan Smart City menghadirkan tantangan besar. Diperlukan infrastruktur yang baik, lingkungan yang bersih dan sehat, keamanan dan kenyamanan, fasilitas pendidikan dan kesehatan yang memadai, serta partisipasi aktif dari pemerintah dan masyarakat. Kami mengajak para technopreneur untuk berperan aktif dalam mengatasi tantangan ini dengan ide dan inovasi yang mereka miliki,” tegas Nurhayati.
Sementara itu, Kepala BPSDMP Kominfo Yogyakarta, Anton Susanto, dalam paparannya berjudul “Mengubah Paradigma Mahasiswa Menjadi Pelopor Inovasi Technopreneur,” menekankan pentingnya mengubah mindset mahasiswa agar menjadi agen perubahan teknologi melalui inovasi dan kewirausahaan. Transformasi ini diharapkan membawa dampak luas bagi kemajuan bangsa.
Dengan berbagai upaya dan dukungan tersebut, Kabupaten Tegal diharapkan menjadi pionir dalam penerapan technopreneurship dan Smart City, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta daya saing daerah di tingkat nasional.