BANDA ACEH – Sepanjang tahun 2024, Kepolisian Daerah (Polda) Aceh berhasil mengamankan 1.473 tersangka dari 1.070 kasus narkoba yang ditangani. Jumlah ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun 2023, yang mencatatkan 1.427 kasus dengan 1.880 tersangka.
“Penurunan jumlah kasus ini merupakan hasil dari penguatan patroli, pengawasan, dan penindakan terhadap jaringan narkotika,” ujar Kapolda Aceh, Irjen Pol Achmad Kartiko, dalam konferensi pers akhir tahun di Aula Presisi Polda Aceh, Senin (30/12/2024).
Polda Aceh juga berhasil menyita barang bukti sebanyak satu ton ganja, 335,8 kilogram sabu, dan 5.217 butir ekstasi. Angka ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2023 yang mencatatkan 537,5 kilogram ganja, 183,6 kilogram sabu, dan 1.890 butir ekstasi.
Tak hanya itu, Polda Aceh juga berhasil memusnahkan ladang ganja seluas 80,5 hektare sepanjang tahun 2024. Menurut Jenderal Bintang Dua tersebut, langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menghentikan produksi narkotika dari sumbernya.
Sebagai provinsi dengan garis pantai yang panjang, Aceh kerap menjadi jalur masuk narkoba dari luar negeri, khususnya melalui Selat Malaka. Oleh karena itu, Polda Aceh terus meningkatkan pengawasan di perairan dengan patroli intensif dan memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak terkait.
“Selat Malaka sering dimanfaatkan sebagai jalur masuk narkoba. Kami terus membangun sinergi untuk mengatasi masalah ini,” jelas Kartiko.
Selain itu, tren penyelundupan sabu melalui jalur udara juga menjadi perhatian serius. Kartiko menyoroti beberapa kasus penyelundupan sabu yang berhasil diungkap di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM). Fenomena ini semakin memprihatinkan, mengingat keterlibatan anak-anak muda sebagai kurir.
“Penyelundupan melalui bandara sangat mengkhawatirkan. Anak-anak muda yang menjadi kurir narkoba menjadi perhatian serius bagi kami,” tegasnya.
Kapolda Aceh menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak akan berhenti pada penangkapan kasus-kasus tersebut. Penyelidikan akan terus dilakukan hingga ke akar permasalahan.
“Setiap penangkapan akan kami dalami lebih lanjut, dari hulu ke hilir. Kami berkomitmen untuk mengungkap jaringan penyelundupan narkoba dan mencari sumber serta sindikat yang terlibat,” pungkas Kartiko.