PADANG LAWAS UTARA – Kekerasan terhadap jurnalis kembali mencuat. Seorang wartawan berinisial ST, yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Biro salah satu tabloid dan media online, nyaris menjadi korban pengeroyokan saat meliput di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta). Insiden ini terjadi di Dusun Siholbung, Desa Pamuttaran, Kecamatan Padang Bolak Julu, Kamis (25/9/2025).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut diduga terkait maraknya praktik penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di wilayah setempat. Lokasi kejadian disebut-sebut kerap dijadikan tempat transaksi ilegal, di mana BBM dari mobil tangki Pertamina dipindahkan ke jerigen untuk dijual kembali.
ST mengisahkan, insiden bermula ketika ia berhenti sejenak di pinggir jalan provinsi yang tidak jauh dari lokasi aktivitas ilegal tersebut. Saat beristirahat di dalam mobil, dua orang asing menghampirinya dan mempertanyakan alasan keberadaannya di lokasi itu.
“Belum sempat saya menjawab, seorang pria bernama Parto tiba-tiba menyerang sambil berteriak ‘keluar kau, kubunuh kau!’ sambil berusaha membuka pintu mobil,” ungkap ST saat ditemui awak media, Jumat (3/10/2025).
Tak berhenti di situ, pelaku juga mencoba memukul ST melalui celah kaca mobil yang sedikit terbuka. Merasa keselamatannya terancam, ST segera menyalakan kendaraan dan melarikan diri. Namun, ia justru dikejar sekelompok orang yang menggunakan sepeda motor dan sebuah mobil Avanza berwarna silver. Beruntung, ST berhasil menyelamatkan diri dengan mencari perlindungan di kerumunan warga, sebelum akhirnya melapor ke Polsek Padang Bolak.
Sumber terpercaya menyebutkan, insiden ini erat kaitannya dengan praktik “kencing minyak” atau penyelewengan distribusi BBM bersubsidi yang diduga telah berlangsung lama di Paluta. Kasus tersebut memunculkan pertanyaan besar: siapa saja yang terlibat, dan apakah ada oknum yang membekingi bisnis haram tersebut?
Menanggapi hal ini, Sekjen LKBH Sumatra Utara, M. Zeb, mendesak aparat kepolisian bertindak tegas.
“Kami minta pihak kepolisian menangkap para pelaku, memproses mereka sesuai hukum, serta mengungkap semua pihak yang terlibat. Penegakan hukum yang transparan sangat penting agar kepercayaan masyarakat terhadap aparat tidak luntur,” tegasnya.
Hingga kini, pihak kepolisian telah menerima laporan resmi dari korban dan tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut. Publik menanti langkah tegas aparat dalam menuntaskan kasus ini, mengingat persoalan BBM ilegal tidak hanya merugikan negara, tetapi juga membahayakan keselamatan masyarakat, termasuk jurnalis yang tengah menjalankan tugasnya.









