Iklan Diskopukm Aceh
Iklan Diskopukm Aceh

Panen Raya Kedelai: Menhan dan PB STII Pimpin Gerakan Kemandirian Pangan Nasional

IMG 20251029 195745
Panen Raya di Lampung utara yang dihadiri Menteri Pertahanan, Menteri Pertanian, Kastaf Kepresidenan, Panglima TNI, Kastaf AL, Gubernur Lampung, Ketua Pelaksana Harian PB STII, Ketum dan Sekjen PB STII serta undangan lainnya. (Foto:hariandaerah.com/Sukma).

LAMPUNG – Panen Raya Kedelai Nasional yang diinisiasi oleh Pengurus Besar Serikat Tani Islam Indonesia (PB STII) bersama Kementerian Pertahanan dan TNI di Desa Madukoro, Lampung Utara menjadi saksi lahirnya optimisme baru bagi kemandirian pangan nasional, Rabu (29/10/2025).

Kegiatan yang dipimpin Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Dr. Sjafrie Sjamsoeddin sedianya akan dihadiri Presiden Prabowo Subianto, namun batal karena menghadiri KTT ASEAN ke-47 di Kuala Lumpur.

Hadir Menteri Pertanian Dr. Ir. H. Amran Sulaiman MT, Kastaf Kepresidenan, Panglima TNI, Kastaf AL, Gubernur Lampung, para Bupati, Forkopimda dan Kejaksaan Tinggi Lampung serta Ketua Pelaksana Harian PB STII, Hilman Ismail Metareum, Ketua Umum PB STII Fathurrahman Mahfudz dan Sekjen Didi Rosidi.

Kehadiran unsur pimpinan lintas lembaga tersebut menandai keseriusan pemerintah dalam mempercepat gerakan swasembada pangan nasional.

Panglima TNI, Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali SE MM M.Tr.Opsla menyampaikan bahwa TNI Angkatan Laut sebagai penggagas kegiatan panen raya ini berkomitmen untuk membantu mengurangi ketergantungan impor kedelai melalui peningkatan produksi nasional.

“TNI ingin berperan aktif memperkuat kemandirian pangan nasional. Kita tidak boleh lagi bergantung pada impor kedelai,” ucap Panglima TNI dengan tegas.

IMG 20251029 195745 1
Foto bersama Pengurus PB STII dengan produk bibit unggul hasil riset dalam panen raya, Rabu (29/10/2025).

Sedangkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyoroti sinergi luar biasa antara Menhan RI dan Panglima TNI yang melibatkan seluruh matra darat, laut, dan udara untuk mendukung gerakan swasembada pangan berbasis inovasi lokal.

BACA JUGA:  Teh Camel Ngobrol Bareng Petani Saat Panen Raya

Salah satu terobosan besar yang dipamerkan adalah bibit unggul hasil riset Prof. Ali Zum Mashar, Wakil Ketua Umum PB STII, yang berhasil meningkatkan produktivitas kedelai dari 1,5 ton menjadi 4,5–5 ton per hektar.

Inovasi ini disebut-sebut sebagai lompatan teknologi pertanian yang efisien dan ramah lingkungan, dimana bibit unggulan dipadukan dengan pupuk hayati mikroba Google, diaplikasikan sejak usia tanaman 12 hari dan secara berkala setiap enam hari selama 85–90 hari masa tanam.

“Dengan pendekatan kolaboratif antara pertanian dan pertahanan, target swasembada pangan yang semula empat tahun bisa dicapai hanya dalam satu tahun,” terang Menteri Amran.

Amran saat berdialog dengan Prof. Ali Zum Mashar di sela kegiatan panen raya menyampaikan komitmen tegas pemerintah untuk mempercepat proses legalisasi pelepasan varietas unggul kedelai Garuda Merah Putih 1–6.

“Saya pastikan dalam dua minggu sejak hari ini, pelepasan varietas unggul Garuda Merah Putih akan selesai. Ini adalah hasil karya anak bangsa yang harus segera kita lindungi dan manfaatkan,” ungkap Amran Sulaiman disambut tepuk tangan peserta panen raya.

Menteri Amran juga memastikan bahwa seluruh hasil panen kedelai unggul akan diserap oleh pemerintah karena Varietas Garuda Merah Putih hasil riset anak bangsa dinilai sebagai tonggak baru menuju kedaulatan pangan nasional.

BACA JUGA:  Kapolda Aceh Sambut Kedatangan Menteri ATR/BPN di Bandara Malikussaleh

Langkah cepat ini menjadi sinyal kuat dukungan pemerintah terhadap inovasi pertanian nasional, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi tantangan krisis pangan global.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Harian PB STII, Hilman Ismail Metareum menegaskan pentingnya keberpihakan pemerintah terhadap inovasi dalam negeri.

“Bibit, pupuk, hingga teknologi drone dan pascapanen, semua mampu diciptakan anak bangsa. Jika kita percaya dan mendukungnya, swasembada bukan lagi mimpi, tapi kenyataan,” jelas Hilman Ismail.

Ketua Pelaksana Harian PB STII ini menambahkan, bahwa Panen Raya Kedelai di Lampung Utara bukan sekadar seremoni, melainkan simbol kemandirian baru bangsa.

“Ketika dunia menghadapi krisis pangan global, Indonesia tengah menegaskan dirinya: negara besar yang berdiri di atas kekuatan petaninya sendiri,” tandas Hilman.

Selain panen raya, acara juga menampilkan pameran produk pascapanen berbasis kedelai, mulai dari benih unggul, susu soya, kecap, keripik, tahu, hingga tempe.

Sebagai bentuk edukasi gizi, sebanyak 5.000 siswa SMP dari berbagai daerah di Lampung turut menikmati Makan Bergizi Gratis dengan menu olahan kedelai, disaksikan langsung oleh Menhan dan Mentan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *