Iklan Diskopukm Aceh
Iklan Diskopukm Aceh
Daerah  

DLH Kota Langsa Pamerkan Produk Maggot dan Kerajinan dari Sampah

DLH Kota Langsa Pamerkan Produk Maggot dan Kerajinan dari Sampah IMG 20240908 193358
Stand DLH Kota Langsa dengan Produk hasil daur ulang sampah, yaitu Maggot dan kerajinan tangan yang dipamerkan di UMKM pesona pesisir timur Aceh di Lapangan Merdeka Langsa. (Foto:hariandaerah.com/Sukma)

KOTA LANGSA – Dalam pameran UMKM di acara Pesona Pesisir Timur Aceh Tahun 2024, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Langsa pamerkan produk Maggot dan Kerajinan dari bahan dasar sampah di Lapangan Merdeka Langsa, Minggu (08/09/2024).

Kepala DLH Kota Langsa, Ade Putra Wijaya Siregar ST, MM produk dari hasil daur ulang sampah yang ditampilkan hari ini merupakan kreatifitas dari beberapa pegawai dibantu oleh Bank Sampah Induk Srikandi yang merupakan binaan DLH Kota Langsa sendiri.

“Untuk sementara, kita baru kembangkan produk Maggot yang menghasilkan pupuk alami dan pakan ternak seperti ikan, ayam dan bebek. Kita beri nama produk Maggot,” ucap Kadis saat dijumpai wartawan hariandaerah.com dilokasi.

DLH Kota Langsa Pamerkan Produk Maggot dan Kerajinan dari Sampah IMG 20240908 192430
Kepala DLH Kota Langsa, Ade Putra Wijaya Siregar ST, MM bersama pegawai DLH foto didepan UMKM pesona pesisir timur Aceh dengan hasil produk sampah di Lapangan Merdeka Langsa, Minggu(08/09/2024).

Ade Putra Wijaya menjelaskan, maggot atau pengembangbiakan maggot ini berasal dari ulat sampah yang organik dan penguraian sampah ini paling bagus adalah maggot. Maggot muda untuk pakan ternak dan maggot tua untuk induk.

BACA JUGA:  Pemerintah Kota Langsa Lepas Dua Petugas DLH Berangkat Umrah Gratis

“Program produk maggot baru kita jalani sejak Bulan Juli lalu langsung di lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) di Desa Pondok Keumuning dan di acara ini kita pamerkan agar masyarakat tahu sampah itu bisa berguna jika diolah dengan baik. Bagi masyarakat yang ingin tahu, kita akan edukasi langsung di TPA” katanya.

“Adapun produk maggot untuk pakan ternak dan pupuk organik alami tanpa bahan kimia yang kita pamerkan ini, sementara dijual seharga 6 ribu rupiah per Kilo dan untuk selanjutnya akan kita jual seharga 10 ribu/Kilo”, sambungnya.

BACA JUGA:  Jelang Pembukaan Pesona Pesisir di Langsa, Panitia Pisah Penonton Pria dan Wanita

Ia melanjutkan, sementara ini memang produksi produk Maggot belum banyak, karena ini kan cikal bakal untuk kita kembangkan lebih besar lagi, dimana harapannya dengan jumlah sampah 50 ton per hari, maka produk maggot yang dihasilkan kedepannya juga bisa mencapai beberapa ton per hari.

“Produk maggot ini sendiri akan menjadi program unggulan dari DLH Kota Langsa,” terangnya.

“Selain maggot, DLH melalui sekelompok LSM juga mengolah sampah menjadi kerajinan tangan yang dapat dijual untuk kebutuhan dan peningkatan ekonomi masyarakat serta menambah PAD Kota Langsa,” ujarnya lagi.

“Kerajinan yang dihasilkan dari pengolahan sampah ini seperti yang kita tampilkan di UMKM pesona pesisir timur Aceh, ada tas, pakaian, taplak meja, keset kaki dan kerajinan lainnya,” ungkap Ade Putra Wijaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *