SIMEULUE – Kabar tertangkapnya lima pelaku pembunuhan terhadap Arjuna Tamaraya (21), pemuda asal Simeulue yang tewas dianiaya di halaman Masjid Agung Kota Sibolga, Sumatera Utara, membawa kelegaan bagi keluarga dan masyarakat Simeulue.
Adik kandung korban, Cahaya Amonta, yang saat ini kuliah di Banda Aceh, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Simeulue yang telah peduli, bersuara, dan mengawal kasus tersebut hingga akhirnya diungkap oleh pihak kepolisian.
“Saya mewakili keluarga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada masyarakat Simeulue, baik di kampung maupun di perantauan, yang telah bersuara untuk keadilan abang saya, Arjuna. Dukungan dan doa dari semuanya menjadi kekuatan bagi kami sekeluarga untuk tetap tegar,” ujar Cahaya, dalam keterangannya, Rabu (05/11/2025).
Cahaya juga mengapresiasi kinerja Polres Kota Sibolga yang telah bekerja cepat dan profesional hingga berhasil menangkap lima orang terduga pelaku. Selain itu, Cahaya turut menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Sibolga dan DPRD Kota Sibolga yang ikut mendorong penegakan hukum.
“Terima kasih kepada Polres Kota Sibolga, Pemerintah Kota, dan DPRD Sibolga yang sudah serius menangani kasus ini. Ini menjadi bukti nyata bahwa keadilan mulai ditegakkan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Cahaya menjelaskan bahwa almarhum Arjuna merupakan anak kedua dari pasangan almarhum Harjuman dan Fariyanti (40), warga asal Desa Dihit, Kecamatan Simeulue Tengah, Kabupaten Simeulue.
“Kami empat bersaudara. Kakak pertama bernama Anita Ridayanti, kemudian Arjuna yang kini telah tiada, saya sendiri Cahaya Amonta, dan adik bungsu kami Olivia Delima. Abang Arjuna dikenal sebagai sosok yang sabar, pekerja keras, dan sangat dekat dengan keluarga,” ungkapnya.
Cahaya berharap proses hukum terhadap para pelaku berjalan dengan transparan dan adil, serta menjadi pelajaran agar tidak ada lagi kekerasan serupa di masa mendatang.
“Kami percaya keadilan pasti ditegakkan. Semoga proses hukum berjalan sebagaimana mestinya dan arwah abang kami tenang di sisi Allah SWT,” tutupnya dengan suara bergetar.

Menanggapi perkembangan kasus tersebut, Ketua DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Kabupaten Simeulue, Marwan, turut menyampaikan apresiasi atas langkah cepat aparat kepolisian dalam mengungkap kasus yang sempat menyita perhatian publik itu.
“Kami memberikan apresiasi kepada Kapolres Kota Sibolga beserta jajarannya yang telah bergerak cepat dan berhasil menangkap para pelaku. Ini menunjukkan komitmen kuat aparat penegak hukum dalam menegakkan keadilan,” ujar Marwan.
Ia juga menyampaikan rasa empati dan dukacita kepada keluarga besar almarhum Arjuna, serta mengajak seluruh masyarakat untuk mempercayakan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwenang.
“Kami dari keluarga besar PBB Simeulue menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga almarhum. Mari kita bersama-sama mengawal proses hukum dengan cara yang bermartabat dan sesuai aturan,” tegasnya.
Menurut Marwan, tragedi yang menimpa Arjuna menjadi pengingat penting bagi semua pihak agar menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan tidak mudah terprovokasi oleh hal-hal sepele yang bisa berujung fatal.
“Kita berharap tidak ada lagi kekerasan antarwarga seperti ini. Setiap persoalan bisa diselesaikan dengan kepala dingin dan musyawarah,” ujarnya.
Diketahui, Arjuna Tamaraya tewas dikeroyok oleh sejumlah orang di halaman Masjid Agung Kota Sibolga pada Jumat (31/10/2025) dini hari sekitar pukul 03.30 WIB.
Polres Kota Sibolga berhasil menangkap lima orang terduga pelaku setelah melakukan penyelidikan intensif. Kasus ini mendapat perhatian luas dari masyarakat Simeulue dan berbagai kalangan di Aceh yang menyerukan penegakan keadilan bagi korban. (Q)















