Iklan Diskopukm Aceh
Iklan Diskopukm Aceh
Aceh  

Bappeda Abdya Genjot Penyusunan Renstra 2025–2029, Pastikan Program “Arah Baru Abdya Maju” Tercantum di Setiap SKPK

Kegiatan yang berlangsung sepanjang hari ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Abdya yang tergabung dalam visi Arah Baru Abdya Maju dapat terintegrasi secara menyeluruh ke dalam dokumen Renstra masing-masing SKPK.

IMG 20250706 151343 e1751790667213
Bappeda Abdya Genjot Penyusunan Renstra 2025–2029

Aceh Barat Daya – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terus mempercepat penyusunan Rencana Strategis (Renstra) tahun 2025–2029 dengan menggelar kegiatan konsolidasi bersama seluruh Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK), bertempat di Aula Dikila Kantor Bappeda Abdya.

Kegiatan yang berlangsung sepanjang hari ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Abdya yang tergabung dalam visi Arah Baru Abdya Maju dapat terintegrasi secara menyeluruh ke dalam dokumen Renstra masing-masing SKPK.

Kepala Bappeda Abdya, Sufrinaldi, SH, dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyusunan Renstra lima tahunan ini merupakan instrumen penting dalam pembangunan daerah, karena menjadi pedoman kerja seluruh SKPK.

Ia menekankan pentingnya sinkronisasi antara visi kepala daerah dan rencana kerja teknis dari masing-masing satuan kerja.

“Kita meminta program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Abdya benar-benar tercantum dengan baik dalam Renstra setiap SKPK,” tegas Sufrinaldi, Minggu (6/7/2025).

Lebih lanjut, Sufrinaldi menjelaskan bahwa ada sembilan program prioritas yang menjadi poros utama pembangunan Abdya dalam lima tahun ke depan.

Program-program tersebut dirumuskan berdasarkan kebutuhan riil masyarakat dan telah menjadi bagian dari janji politik kepala daerah saat kampanye pemilihan kepala daerah sebelumnya.

Kesembilan program unggulan tersebut adalah, Program Sajan Petani dan Nelayan, yang fokus pada penguatan ketahanan pangan lokal, pemberdayaan kelompok tani, serta akses permodalan dan teknologi bagi nelayan.

BACA JUGA:  Wasit Diduga Pukul Suporter Anak di Bawah Umur, Lamud FC Mengamuk di Turnamen Sport Kuma

Program Peukong Agama, untuk memperkuat pendidikan keagamaan, pembangunan dayah, dan pelatihan dai muda dan Program Beudoh Olahraga, Seni dan Budaya Abdya, yang mendukung regenerasi atlet lokal, revitalisasi situs budaya, dan pengembangan ruang ekspresi seni.

Selanjutnya, Program Reformasi Birokrasi Berkelanjutan atau Abdya Meusaneut, guna menciptakan pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan melayani.

Seterusnya, Program Perempuan dan Milenial Berkarya atau Abdya Jroeh, membuka peluang kerja dan pelatihan keterampilan untuk kelompok pemuda dan perempuan.

Termasuk juga Program Infrastruktur Terintegrasi dan Penataan Kota atau Abdya Meusyuhu, berfokus pada konektivitas antarwilayah, jalan produksi, serta penataan kota Blangpidie sebagai pusat pemerintahan.

Seterusnya Program Pemimpin Saweu Rakyat, yang mendorong partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pengawasan pembangunan melalui kunjungan langsung pemimpin ke gampong-gampong.

Dan Program Abdya Sehat, mencakup peningkatan layanan kesehatan primer, penyediaan tenaga medis di daerah terpencil, serta penguatan program pencegahan penyakit.

Serta Program Abdya Carong, sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan dari tingkat dasar hingga menengah.

“Kesembilan program prioritas ini mencakup berbagai bidang, mulai dari peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan, pembangunan kehidupan keagamaan, pengembangan olahraga, seni, budaya, reformasi birokrasi yang berkelanjutan, peningkatan peran perempuan dan milenial, penataan kota dan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi, mendekatkan pemimpin dengan rakyat, peningkatan layanan kesehatan, hingga memajukan sektor pendidikan,” jelas Sufrinaldi.

BACA JUGA:  Menjelang HUT ke-79 Bhayangkara, Polres Abdya Gelar Ziarah ke Makam Anggota Polri

Ia menambahkan, kegiatan hari ini tidak hanya bersifat administratif, melainkan juga strategis untuk menegaskan arah pembangunan Abdya ke depan. Oleh karena itu, seluruh kepala SKPK diwajibkan hadir dan menyampaikan paparan awal rancangan Renstra masing-masing.

“Kita ingin ada keselarasan, bukan sekadar daftar program. Tapi bagaimana Renstra tiap dinas bisa menjabarkan indikator capaian dari program prioritas tersebut. Ini yang akan kita kawal terus dalam forum-forum teknis berikutnya,” ujarnya.

Pantauan di lokasi, kegiatan berjalan lancar dengan suasana dialogis. Para kepala SKPK diberikan kesempatan untuk mempresentasikan garis besar rancangan Renstra mereka, yang kemudian mendapat tanggapan dari tim perumus Bappeda serta narasumber ahli perencanaan yang turut diundang dalam forum tersebut.

Beberapa kepala SKPK mengapresiasi kegiatan ini karena memberi ruang sinkronisasi lintas sektor sejak awal, sebelum dokumen final Renstra diserahkan.

Dengan berjalannya proses ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya berharap dokumen Renstra tahun 2025–2029 dapat diselesaikan tepat waktu, selaras dengan RPJMD, dan menjadi landasan yang kuat dalam mewujudkan Abdya yang lebih maju dan berdaya saing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *