LHOKSEUMAWE – Seorang wanita yang dikenal dengan nama Nuri, atau lebih populer dengan sebutan Nuri Loli, penjual barang murah di Lhokseumawe, diduga telah melakukan penipuan di sebuah toko pakaian yang berada di Jalan Nisam -Paloh Gadeng, Kecamatan Nisam. Dari aksi tersebut, Nuri diduga berhasil mengumpulkan keuntungan hingga Rp 10 jutaan.
Menurut dugaan, Nuri mengambil sejumlah besar pakaian dari toko tersebut dan menjualnya kembali dengan harga yang lebih murah kepada orang lain. Dalam aksi ini, Nuri diduga dibantu oleh tiga orang lainnya.
Yusliana, pemilik toko, menjelaskan kepada Hariandaerah.com pada (29/11/2023) bahwa modus operandi yang digunakan adalah dengan mengelabuhi karyawan toko. Nuri pura-pura mengenal pemilik toko, menelepon pemilik toko, dan memberikan alamat palsu di Asean Krueng Geukueh.
“Ketika Nuri dan teman-temannya datang ke toko (21/11/2023), mereka bertanya kepada karyawan toko tentang keberadaan saya. Kemudian, Nuri pura-pura menelepon dan meminta sejumlah pakaian kepada karyawan toko dengan mengklaim bahwa dia adalah kenalan dekat yang tinggal di Asean Krueng Geukueh,” jelas Yusliana.
“Saya bertanya dimana alamat Bu Nuri dia bilang tinggal di Asean Sy tinggal d Asean di jalan kenangan 1, dan tidak pernah disinggung sedikit pun tentang kodim artinya di tinggal di Asrama Kodim Aceh Utara. Saya baru tau beliau tinggal tinggal di kodim dari pembicaraan Bapak konfirmasi lewat telpon di rumah saya ngaku di Asrama Kodim Aceh Utara”, tambahnya.
Namun, hingga saat ini, Nuri belum menghubungi Yusliana. “Dia berjanji dengan berbagai cara dan saya menunggu dengan sabar. Tapi ternyata, dia hanya bermain-main dengan saya. Jika tidak ada niat baik untuk datang menjumpai saya, saya akan mempublikasikan fotonya ke media dan membawanya ke ranah hukum. Saya berharap kasus seperti ini tidak terjadi lagi dan polisi dapat segera mengungkap aksi mereka,” harap Yusliana.
Pada tanggal 30 November 2023 pukul 09.27 WIB, saat dikonfirmasi, Nuri membantah tuduhan tersebut.
“Saya tidak melakukan penipuan dan saya memang tinggal di Kodim, tetapi sudah pensiun. Saya pernah mengatakan bahwa suami saya pernah ngepam di Asean, itulah yang saya maksud dari awal,” ungkap Nuri.
Nuri juga menegaskan bahwa dia berencana untuk membayar hutangnya dengan cara mencicil setiap bulan. “Intinya saya mau bayar angsuran baju dengan saya cicil setiap bulan, Jadi saya gimana ada etikat niat mau bayar sama buk yus tolong dibantu niat saya solusinya,” pinta Nuri.
Berita ini masih dalam proses pengembangan dan kami akan terus memberikan update terkini seiring berjalannya waktu. Kami berharap situasi ini dapat segera diselesaikan dan tidak ada lagi korban yang terjebak dalam kasus serupa.
Sementara itu, Yusliana berharap agar kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk selalu berhati-hati dan melakukan pengecekan lebih lanjut sebelum melakukan transaksi bisnis.