BANDA ACEH – Pengurus Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Aceh Masa Bakti 2024-2027 dan pengurus DPD IKAALL-STTD Aceh Periode 2023-2027 resmi dikukuhkan di Hotel Hermes Palace, Kota Banda Aceh, pada Senin (11/11/2024).
Acara pelantikan ini dihadiri oleh berbagai perwakilan dari alumni IKAALL-STTD Aceh, pengurus MTI Wilayah Aceh, serta tamu undangan lainnya. Agenda utama dalam acara yang berlangsung sepanjang hari ini adalah pelantikan pengurus MTI Wilayah Aceh dan pengukuhan pengurus DPD IKAALL-STTD Aceh.
Pengukuhan pengurus DPD IKAALL-STTD Aceh dimulai dengan penyerahan pataka oleh Ketua Umum DPP IKAALL-STTD, Dr. Ir. Haris Muhammadun, A.TD, MM, IPU., kepada Ketua DPD IKAALL-STTD Aceh terpilih, M. Hanung Kuncoro, S.Si.T., M.T. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ikrar jabatan yang dipandu oleh Ketua DPP IKAALL-STTD di hadapan seluruh peserta dan tamu undangan.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh penting, antara lain Sekretaris Jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Aceh, Kepala PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Banda Aceh, Ketua DPD Organda Aceh, General Manager PT Pelindo Malahayati, Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Aceh, Ketua IKASDAP Aceh, Ketua IPKBI Aceh, Ketua DPD Organda Aceh, Pimpinan Harian Serambi Indonesia, serta akademisi dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Ketua MTI Wilayah Aceh, Yusria Darma, berharap agar MTI dapat berperan aktif dalam mendukung pembangunan transportasi yang berkelanjutan di tingkat nasional. Salah satu fokus utama yang ingin dicapai adalah menciptakan inovasi dalam bidang transportasi guna menurunkan angka kecelakaan lalu lintas. Kolaborasi dengan berbagai sektor transportasi lainnya akan menjadi kunci utama dalam mewujudkan hal tersebut.
Sementara itu, Ketua DPD IKAALL-STTD Aceh, M. Hanung Kuncoro, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, alumni IKAALL-STTD tersebar di 23 kabupaten/kota di Aceh dengan total 137 alumni. Namun, empat kabupaten di Aceh masih belum memiliki perwakilan alumni. Hanung berharap, pada tahun-tahun mendatang, wilayah tersebut dapat terisi, sehingga para alumni dapat memberikan kontribusi lebih besar dalam pembangunan sektor transportasi, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan, seperti kondisi jalan yang semakin memburuk.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, T. Faisal, menekankan pentingnya sinergi antara IKAALL-STTD Aceh dan MTI untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih baik di Provinsi Aceh. Salah satu isu utama yang perlu segera ditangani bersama adalah upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Aceh yang cenderung meningkat.
Di penghujung acara, Sekretaris Jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia sekaligus Ketua Umum DPP IKAALL-STTD, Dr. Ir. Haris Muhammadun, menyampaikan sebuah pernyataan yang menggugah. Ia menyatakan, Jika Anda ingin melihat kemajuan suatu kota, lihatlah tatanan transportasinya.
“Jika transportasinya baik, kota tersebut akan berkembang. Sebaliknya, jika buruk, kota tersebut akan mengalami kemunduran. Transportasi adalah peradaban. Aceh membuktikan bahwa meskipun bukan provinsi metropolitan, sektor transportasi di sini terus berkembang dengan baik, salah satunya melalui layanan Bus Trans Kutaraja yang mendukung mobilitas masyarakat, harapannya, sinergi antara seluruh pemangku kepentingan dapat mengatasi permasalahan transportasi secara menyeluruh dan komprehensif,” ujarnya.
Acara ditutup dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara MTI Wilayah Aceh dan DPD IKAALL-STTD Aceh. Setelah itu, dilakukan sesi foto bersama dengan seluruh pemangku kepentingan dan tamu undangan yang hadir, menandai berakhirnya acara dengan semangat kebersamaan dan komitmen untuk pembangunan transportasi yang lebih baik di Aceh.