SEMARANG – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah menggelar High Level Meeting (HLM) di Hotel Tentrem Semarang pada Kamis (26/9/2024).
Rapat ini dipimpin oleh Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, dan dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah, para kepala daerah, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Badan Pusat Statistik (BPS), serta perwakilan BUMN dan BUMD se-Jawa Tengah.
Di antara yang hadir adalah Pj. Wali Kota Tegal, Dadang Somantri, yang didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Cucuk Daryanto, serta Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian, dan Pangan (DKPPP) Kota Tegal, Sirat Mardanus.
Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra, mengungkapkan bahwa inflasi Jawa Tengah pada tahun 2024 berada di angka 1,77%, yang merupakan inflasi terendah di kawasan Jawa-Bali.
“Alhamdulillah, secara year on year, pada Agustus kemarin kita masih berada di angka 1,77%, walaupun ada beberapa tantangan inflasi seperti kenaikan harga beras, cabai merah, dan bawang merah. Namun, insya Allah hingga akhir tahun inflasi masih dalam rentang sasaran 2,5±1%,” ujar Rahmat.
Pj. Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menegaskan bahwa angka inflasi Jawa Tengah masih tergolong baik.
“Seperti yang disampaikan Kepala BI Jawa Tengah, inflasi kita sebesar 1,77%. Ini menunjukkan bahwa Jawa Tengah berada dalam kategori yang baik dan lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional yang sebesar 1,86%. Ini berkat koordinasi yang baik antara anggota TPID. Setiap ada potensi kenaikan harga komoditas, kita segera menggelar rapat dan mengambil langkah seperti operasi pasar serta antisipasi kenaikan harga sejak awal,” kata Nana.